Menkeu Lakukan Evaluasi Terkait Rendahnya Penyerapan Anggaran PEN

Sifi Masdi

Wednesday, 18-11-2020 | 17:55 pm

MDN
Menkeu Sri Mulyani [ist]

 

Jakarta, Inako

Realiasi penyerapan anggaran program pemulihan ekonomi nasional (PEN) untuk mengatasi masalah ekonomi dan kesehatan akibat pandemi Covid-19 masih rendah.

Menurut Data Kementerian Keuangan (Kemenkeu), realisasi program PEN hingga 11 November 2020 baru mencapai Rp 386,01 triliun atau 55,5% dari pagu anggaran sejumlah Rp 695,2 triliun. Itu berarti sisa dana yang belum terserap sebesar Rp 309,19 triliun.

BACA JUGA: 89.248 Pelaku Usaha Mikro di Kaltim Sudah Terima Banpres Produktif Senilai Rp214 Miliar

Terkait dengan rendahnya penyerapan anggaran tersebut, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah akan melakukan evaluasi berdasarkan hasil survei  yang dilakukan lembaga dalam rangka pelaksanaan program perlindungan sosial.

BACA JUGA: Pemerintah Alokasikan Anggaran 2021 Bangun Ekonomi Digital Indonesia sebesar Rp413 triliun

Namun Menkeu manambahkan bahwa pihaknya terus berupaya agar anggaran program PEN terserap hingga 100 persen pada tahun ini.

Seperti diketahui bahwa rincian realisasi program PEN  tersebut tersebar dalam enam program besar. Pertama, anggaran kesehatan telah terserap sebesar Rp 34,29 triliun setara 35,3% dari pagu. Kedua, perlindungan sosial Rp 182,54 triliun atau sama dengan 77,9% terhadap total anggaran.

BACA JUGA: Menteri Keuangan Sampaikan Realisasi Program PEN​​​​​​​

Ketiga, dukungan kepada sektoral, Kementerian/Lembaga (K/L), dan pemerintah daerah (pemda) Rp 32,92 triliun setara 49,9% dari pagu.  Keempat, realisasi dukungan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) senilai Rp 95,62 triliun, angka ini mencapai 83,3% dari pagu.

Kelima, insentif perpajakan untuk dunia usaha sebesar Rp 38,64 triliun dengan pencapaian 32% dari total dana yang dianggarkan. Keenam, pembiayaan korporasi senilai Rp 2,001 triliun, setara 3,2% dari pagu.


 

KOMENTAR