Menkeu: Pemerintah Perlu Waspadai Inflasi Global dalam Menyusun RAPBN 2023

Hila Bame

Thursday, 17-02-2022 | 15:15 pm

MDN

 

JAKARTA, INAKORAN

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan Indonesia perlu mewaspadai lonjakan inflasi global terutama dari negara-negara maju, dalam menyusun RAPBN 2023.

“Seperti diketahui, Amerika mencapai 7,5 persen inflasinya pada bulan Februari ini dan ini akan mendorong kenaikan suku bunga dan pengetatan likuiditas,” kata Menkeu dalam Keterangan Pers Menteri terkait Hasil Sidang Kabinet Paripurna, Rabu (16/02).

Menkeu menilai kondisi tersebut akan memberikan dampak spillover atau rambatan yang harus diwaspadai yaitu dalam bentuk capital flow yang akan mengalami pengaruh negatif dari kenaikan suku bunga.

“Dan juga dari sisi yield atau imbal hasil dari surat berharga yang tentu akan mendorong biaya untuk surat utang negara,” ujar Menkeu.

Lebih lanjut, Menkeu menjelaskan dinamika kondisi global merupakan risiko lingkungan baru yang perlu diwaspadai Indonesia. Hal tersebut dapat memengaruhi tren pemulihan ekonomi yang saat ini sedang terjadi di Indonesia.

Risiko lingkungan baru turut berpengaruh pada negara-negara berkembang di dunia. Hal tersebut dapat dilihat dari meningkatnya inflasi Argentina yang mencapai 50 persen, Turki 48 persen, Brazil 10,4 persen, Rusia 8,7 persen, dan Meksiko 7,1 persen.

“Kenaikan inflasi yang tinggi tentu akan bisa mengancam proses pemulihan ekonomi karena daya beli masyarakat tentu akan tergerus. Ini yang akan diwaspadai,” ujar Menkeu. 
 

 

TAG#KEMENKEU, #APBN

190215610

KOMENTAR