Menkeu Puji Industri Perbankan yang Tahan Terhadap Krisis

Jakarta, Inako
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan apresiasi terhadap industri perbankan karena bisa tahan menghadapi krisis. Hal itu diungkapkan Menku saat meresmikan Indonesia Banking Expo (IBEX) 2018 Rabu (15/11). Acara expo perbankan itu dihadiri oleh seluruh pelaku industri perbankan dan regulator.
“Selama 20 tahun terakhir, setelah krisis ekonomi 1998, industri perbankan kembali diuji kembali dengan ujian yang tidak mudah,” kata Sri Mulyani dalam acara IBEX 2018 The Next Generation of Banking in The Fourth Industrial Transformation Kamis (15/11).
Tantangan pertama adalah ketika krisis ekonomi 2008 terjadi. Menurut Sri Mulyani, ini adalah tantangan terbesar bank setelah krisis 1998. Pada saat itu, krisis ekonomi benar-benar mengancam seluruh ekonomi dunia.
Namun yang membanggakan menurut Sri Mulyani adalah perbankan Indonesia masih bisa selamat. Setelah itu pada 2011-2014, perbankan juga selamat dari turunnya harga beberapa komoditas yang cukup ekstrem.
Beberapa harga komoditas yang turun ini di antaranya adalah minyak, gas, batubara dan CPO. Menurut Sri Mulyani, beberapa komoditas ini merupakan penyumbang utama ekonomi Indonesia pada saat itu.
Namun ia menambahkan, perbankan masih bisa lulus dalam ujian ini. Dalam kondisi penurunan harga ini, memang rasio kredit bermasalah (NPL) bank mengalami kenaikan.
Namun bank bisa tanggap dengan langsung melakukan restrukturisasi terhadap kredit bermasalah tersebut. Selain itu saat ini menurut Sri Mulyani dengan perubahan ekonomi global seperti kebijakan ekonomi dan fiskal AS, perbankan juga masih siap dalam menghadapi ini.
TAG#Kementerian Keuangan, #Bank, #Industri Perbankan, #Sri Mulyani
198743210
KOMENTAR