Menteri Basuki Sebut Jembatan Gantung Vital Bagi Warga yang Tinggal di Lembah dan Sungai

Sifi Masdi

Friday, 14-02-2020 | 11:05 am

MDN
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kiri) melintasi Jembatan Gantung Sungai Ensilat di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat [dok:pupr]

Kapuas Hulu, Inako

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono bersama Ketua Komisi V DPR RI Lasarus melanjutkan kunjungan kerjanya dengan meresmikan  Jembatan Gantung Sungai Ensilat di Kabupaten Kapuas Hulu  yang menghubungkan Desa Nanga Dangkan dan Desa Lebak Napas,  usai meresmikan Rumah Susun  (Rusun) di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meresmikan penggunaan Jembatan Gantung Sungai Ensilat di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat [dok:pupr]

 

Menurut Basuki, jembatan gantung merupakan salah satu wujud kebijakan Presiden Joko Widodo untuk membangun infrastruktur daerah perdesaan terutama yang sulit dijangkau sehingga lebih terbuka. Kehadiran jembatan gantung sangat dibutuhkan masyarakat karena kondisi geografi wilayah Indonesia yang memiliki banyak gunung, lembah dan sungai. Secara fisik, kondisi ini kerap menjadi pemisah antara lokasi tempat tinggal penduduk dengan berbagai fasilitas pelayanan publik seperti sekolah, pasar, dan kantor pemerintahan.

Hadir pada kesempatan tersebut Dirjen Bina Marga Sugiyartanto, Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja, Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional Wlayah XX Pontianak Djunaidi, dan Bupati Kapuas Hulu M. Nasir.

Simak video Inatv dan jangan lupa klik "subscribe and like" menuju Indonesia maju.

 

Basuki menambahkan, pembangunan infrastruktur masih menjadi prioritas pemerintah di Kabinet Indonesia Maju untuk lima tahun ke depan.  Infrastruktur penting digenjot untuk konektivitas, khususnya di Kalimantan.

Kementerian PUPR, tegasnya,  juga sudah membangun Pos Lintas Batas Negara (PLBN), jalan ke perbatasan, "mudah - mudahan semua jalan segera tembus, dan tahun ini sudah kita aspal" ungkapnya.

"Sekali lagi, infrastruktur dibangun hanya untuk mengejar ketertinggalan kita, dalam rangka menuju indonesia lebih baik, lebih sejahtera, khususnya di daerah perbatasan," tambahnya. 

Sementara Ketua DPR Komisi V Lasarus mengatakan, atas nama masyarakat Kapuas Hulu, pihaknya menyampaikan terimakasih kepada Bapak Menteri PUPR beserta jajarannya karena telah membangun jembatan gantung baja yang panjang di Kalimantan Barat. Ia pun meminta bantuan  masyarakat setempat untuk memelihara jembatan tersebut  sehingga umurnya bisa panjang.

"Di Kapuas Hulu ini rencananya akan diprogramkan lagi 3 buah jembatan gantung di lokasi yang berbeda, mudah-mudahan bisa membantu masyarakat di sini, untuk memudahkan aktifitasnya," tambahnya.

Jembatan Gantung yang dikerjakan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wilayah II Provinsi Kalimantan Barat Ditjen Bina Marga dengan Panjang 84 Meter dan lebar 1,8 meter 7 diperuntukan khusus untuk pejalan kaki dan sepeda motor, dengan nilai kontrak Rp. 3,9 miliar dikerjakan oleh CV. Kapuas Baru menggunakan Rangka Baja Gantung.

Doni Sunardi 44 tahun salah satu Warga Desa Nanga Dankan kecamatan Kabupaten Kapuas Hulu menyampaikan rasa syukurnya telah dibuat jembatan gantung baja, karena sehari - harinya untuk membeli kebutuhan pokok ke Desa Seberang harus melewati jembatan. “Kalau jembatan yang lama terbuat dari kayu sudah tidak layak lagi, dan rasa kuatir ada," ujarnya.

Hal senada disanpaikan Wan Handoko 30 tahun warga Desa Nanga Dankan, dibangunnya jembatan gantung ini memudahkan kami untuk melakukan aktifitas dengan berbelanja di desa seberang.


 

KOMENTAR