Menyimak Kiprah NU Jakarta Menanggulangi Penyebaran Covid-19

Oleh: Tjoki Aprianda Siregar, Wakil Ketua LPBI NU DKI Jakarta
Jakarta, Inako
Sejak virus Corona atau dikenal pula dengan sebutan Coronavirus (Covid-19) diperkirakan “memasuki” Indonesia dengan temuan penderita pertama pada 2 Maret 2020, Nadhlatul Ulama (NU) sebagai ormas Islam terbesar di negara terbesar di Asia Tenggara ini mencermati perkembangannya dari waktu ke waktu dan mulai melakukan langkah-langkah, diawali dengan pembentukan Satuan Tugas Penanggulangan Covid-19 (Satgas Covid-19) pada 13 Maret 2020 dan satgas-satgas di berbagai provinsi dan kabupaten termasuk di ibukota.

Satgas Covid-19 NU di wilayah Jakarta yang dibentuk oleh Pengurus Wilayah (PW) NU DKI Jakarta segera melakukan serangkaian kegiatan sejak 20 Maret 2020, antara lain sosialisasi mengenai bahaya virus Corona dan upaya pencegahannya dengan menggunakan masker, menjaga jarak (physical distancing) dengan orang lain, atau sekiranya berada diantara banyak orang (social distancing).
Hingga 7 April 2020, Satgas Covid-19 NU DKI Jakarta yang diketuai H. Muallif yang juga Sekretaris PWNU DKI Jakarta, telah melakukan penyemprotan disinfektan di 250 titik, membagikan 125 boks masker (@50 buah), 470 botol hand sanitizer (@30 ml per botol), 1,555 liter cairan disinfektan, 11 unit wastafel portable, 1500 nasi bungkus/kotak dengan lauknya, 100 paket sembako dan air mineral 3 dus, serta sosialisasi 2 kali. Penyemprotan cairan disinfektan tidak hanya dilakukan terhadap masjid-masjid, mushola, pesantren, dan madrasah, namun juga sekolah dan tempat-tempat ibadah agama lain, seperti wihara dan gereja. Satgas juga menerima bantuan dari para donator dalam bentuk tunai maupun barang, termasuk masker, hand sanitizer, cairan disinfektan, dan bahan makanan, untuk kemudian disalurkan ke wilayah-wilayah yang warganya terdampak di Jakarta.
BACA JUGA: Menyimak Dampak Virus Corona, Lockdown, Aksi Penimbunan Terhadap Ketahanan Nasional
Di tingkat kota/kabupaten di DKI Jakarta, Pengurus Cabang-Pengurus Cabang (PC-PC) NU telah pula membentuk Satgas-satgas Covid-19, dan mereka juga telah melakukan kegiatan penyemprotan cairan disinfektan, pemberian masker dan hand sanitizer serta bantuan sembako di berbagai titik lokasi. Karenanya jumlah lokasi secara keseluruhan yang telah dicakup oleh kegiatan-kegiatan Satgas Covid-19 NU Wilayah DKI dan Satgas-satgas ke-6 Cabang lebih dari 101 titik.
BACA JUGA: Cegah Virus Corona, NU Lakukan Launching Penyemprotan Disinfektan Covid-19
M. Wahib Emha, anggota Satgas Covid-19, mengatakan, kegiatan-kegiatan yang dilakukan Satgas pada intinya adalah aksi preventif, promotif, kuratif dan koordinasi terkait dampak sosial ekonomi yang ditimbulkan akibat pandemi Covid-19. Aksi preventif antara lain dengan melakukan penyemprotan cairan disinfektan, pembagian masker, hand sanitizer, cairan disinfektan dan wastafel portabel. Aksi promotif dengan melakukan sosialisasi kepada warga. Aksi kuratif dengan mengkoordinasikan tindakan pemberian nasi bungkus/kotak, paket sembako (termasuk mie instan), dan air mineral.

Wahib juga menerangkan bahwa Satgas Covid-19 NU DKI ditulang-punggungi oleh para relawan LPBI NU DKI, dan akan terus melakukan aksi-aksi kemanusiaannya untuk mengupayakan agar seluruh warga Jakarta sadar dengan mengikuti himbauan pemerintah untuk tetap tinggal di rumah, dan apabila terdapat keperluan mendesak, memakai masker dan membawa hand sanitizer sebelum berangkat, menghindari keramaian atau kerumunan, dan apabila tidak terhindarkan bertemu orang, menjaga jarak. Satgas juga akan melanjutkan kegiatan penyemprotan cairan disinfektan, pembagian masker dan hand sanitizer, pembagian sembako dan nasi bungkus/kotak.
Meskipun sejak 10 April 2020, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dengan ketentuan, antara lain, maksimal jumlah orang berkumpul adalah 5 orang, Wahib menyampaikan bahwa intensitas kegiatan Satgas tetap sama, namun akan dilakukan dengan jumlah petugas Satgas yang diturunkan di tiap titik tidak sebanyak sebelumnya. Mereka akan dibekali dengan tanda pengenal agar dalam perjalanan menuju lokasi penyemprotan atau pemberian bantuan, tidak menghadapi masalah. Begitu pula dengan distribusi bantuan di titik lokasi, Satgas akan menyerahkannya di satu titik, misal di kantor RW / Rukun Warga, untuk menghindari kerumuman warga yang ingin menyaksikan seperti sebelum pemberlakuan PSBB. Pendistribusian bantuan kemudian dapat diawasi oleh pihak setempat.
Menanggapi kiprah NU di Jakarta dalam penanggulangan Covid-19 yang dimotori Satgas berintikan relawan-relawan LPBI NU DKI, saya berpendapat bahwa pandemi atau penyebaran Covid-19 ini merupakan wujud baru bencana yang sangat serius mengancam ketahanan sosial bangsa Indonesia. Apabila tidak segera direspons atau diatasi, yang dipertaruhkan bukan hanya ketahanan sosial bangsa, namun stabilitas ekonomi dan politik, dan pada gilirannya persatuan dan kesatuan nasional. Oleh karena itu, NU sebagai ormas yang menjunjung tinggi prinsip Hubbul Wathan Minal Iman (Cinta Tanah Air Bagian dari Keimanan) sangat concern atau perduli dengan upaya penanggulangan penyebaran Covid-19 ini. Kegiatan penyemprotan cairan yang juga dilakukan terhadap wihara dan gereja juga dilakukan dengan keyakinan terhadap prinsip tersebut.
Memperhatikan bahwa sebagian besar jumlah yang terinfeksi Covid-19 hingga saat ini (10/4) adalah warga Jakarta (1,719 orang dari jumlah terinfeksi nasional sebanyak 3,293 orang atau lebih dari separuhnya), kegiatan-kegiatan gencar yang dilakukan Satgas Covid-19 NU DKI baru akan berhasil apabila masyarakat ibukota mengikuti himbauan atau anjuran pemerintah. Namun NU DKI Jakarta telah menunjukkan keperduliannya yang tinggi dengan tanpa pamrih.
TAG#NU, #PBNU, #NU DKI Jakarta, # Tjoki Aprianda Siregar, #Penyemprotan Disinfektan, #Virus Corona, #Inakoran.com
198737029
KOMENTAR