Mereka Disembuhkan Lewat Doa Petrus Harry Purnomo

Hila Bame

Sunday, 08-03-2020 | 13:53 pm

MDN
Petrus Harry Purnomo Pendoa Kharismatik dari Paguyuban Doa St Petrus Malang, Jatim, Pasar Baru Jakarta, (12/1/20) Foto Inakoran.com

 

Surabaya, Inako

"Hai kamu yang berbeban berat, datanglah kepadaku maka segala bebanmu akan diringankan" 

 

"Ya Tuhan Yesus, aku adalah pendosa bantulah aku"

 

demikian doa yang sering didaraskan Harry Purnomo,  sapaan pendoa kharismatik ini, tatkala ia  mendampingi sekaligus mendoakan para pasien dengan berbagai keluhan sakit penyakit datang kepadanya.

Kerendahan Hati dihadapan Tuhan adalah kunci keberhasilan doa Harry Purnomo, maka tidak heran setiap orang yang memohon bantuannya datang dengan memakai kursi roda maka, sepulangnya bisa berjalan normal tanpa kursi roda, seperti yang disaksikan penulis saat gelar doa di Pasar Baru Jakarta, pertengahan  Januari 2020 silam.

Seorang pasien bernama Lucia di Surabaya, mengalami struck untuk  ke-3 kalinya. 

 

Lucia,  sudah tak dapat bergerak,  bicarapun tak berdaya. Selama 2 tahun dirinya dirawat di Rumah Sakit Krampung Surabaya.

 

Ajaibnya usai didoakan Harry Purnomo dan kru Pendoa dari Paguyuban Doa St Petrus Malang, seperti terlihat pada gambar di atas  serta merta Lucia bisa bicara demikian wajahnya berubah  tidak lagi pucat seperti penampakkan sebebelum didoakan.

 

Harry Purnomo  (batik merah) dan keluarga Lucia sumringah menyaksikan  Lucia dapat bicara stelah didoakan
 

 

Kesaksian atas kesembuhan Lucia, hanya satu dari ratusan bahkan,  ribuan orang yang tertolong oleh doa ajaib Petrus Harry Purnomo.

Bagi yang mau bertobat,  tidak ada yang mustahil di hadapan Tuhan Yesus.

 

Pasien Harry Purnomo datang dengan bermacam rupa keluhan sakit dan penyakit di Pasar Baru Jakarta, Minggu (12/1/20)
foto:  Inakoran.com

 

Sahabat Inako,  Petrus Harry Purnomo dikenal sebagai Pendoa yang memilki Karunia untuk menolong sesama manusia tanpa dibatasi oleh suku, agama, ras dan antargolongan hadir di tengah masyarakat yang mengalami berbagai keluhan dalam kehidupan ini. 

KOMENTAR