Mitra Gojek Indonesia Tolak Aksi Off Bid (mogok) pada 28 Oktober 2020

Ojek dalam jaringan (online) dikenal sebagai mitra bisnis, bukanlah buruh. Ketika Omnibuslauw diteken DPR RI, beleid itu adalah pintu gerbang menuju lapangan rumput hijau nan landai dengan tak terhingga sumber mata air yang bening untuk bonum commune (kebaikan bersama). Omnibuslaw memberi karpet merah kepada pengusaha UMKM termasuk Mitra ojek jika ingin lompat kelas.
Hal substansi lainnya untuk pengusaha UMKM termasuk mitra ojek online, Omnibuslauw mengatur sertifikat "Halal" dibayar negara alias, gratis. Jika dulu, membuat koperasi harus terdiri dari puluhan manusia, sekarang cukup sembilan (9) anggota saja berdirilah Koperasi yang menjadi sokoguru perekonomian negara.
Simak video pernyataan tolak mereka
Jakarta, Inako
Selasa (20/10/20), aliansi buruh dan mahasiswa kembali turun ke jalan guna melakukan penolakan akan UU Cipta Kerja atau Omnibuslaw. Pada aksi hari Selasa terlihat beberapa pelajar ikut turun namun segera diamankan oleh pihak berwenang dan digiring ke Polda Metro Jaya.
Jalannya aksi dikatakan aman dan kondusif, karena sejak awal massa yang datang untuk aksi di kawal ketat oleh pihak berwajib agar tidak di susupi oleh oknum yang ingin memecah belah dan melakukan keonaran dalam barisan peserta aksi.
BACA JUGA: 3 Kiat Wanita untuk Membangun Kembali Kepercayaan Dengan Mitra Setelah Berselingkuh
Namun ada isu miring datang dari kalangan ojek online, seruan untuk aksi "off bid" (mematikan aplikasi) pada hari Rabu (28/10/20) dan ikut turun dalam aksi demo sebagai bentuk solidaritas, namun demikian muncul pro dan kontra dikalangan ojek online.
Sementara dari kalangan aplikator (GOJEK) mengimbau mitranya untuk tetap beraktifitas seperti biasanya dengan tetap menyalakan aplikasi untuk mengambil orderan yang masuk.
Sebelum aksi "off bid" yang di rencanakan pada tanggal 28/10/20, perwakilan dari managemen kantor Gojek Indonesia mengimbau untuk membuat video pernyataan sikap dari mitra-mitra gojek yang ingin tetap onbid pada hari tersebut.
Rukyat (Kepala Satgas Gojek) ketika dimintai keterangan oleh tim media melalui whatsapp terkait pernyataan sikap yang menolak aksi "off bid" pada hari Rabu (28/10/20) mendatang menerangkan jika management Gojek Indonesia tidak bisa melarang mitranya untuk tidak ikut serta dalam aksi tersebut namun buat mitra yang ingin on bid silahkan saja menjalankan aktivitasnya seperti biasa.
"Saya pribadi tidak bisa melarang rekan-rekan untuk tidak melakukan aksi "off bid", namun jangan menghasut atau mengajak paksa mitra yang masih ingin on bid (nyalakan aplikasi) dengan melakukan sweping dijalanan karena itu merupakan tindak pidana dan melanggar hak asasi para mitra yang ingin mencari nafkah." pungkasnya
"Mengutarakan pendapat di muka umum sih sah...sah saja, namun jika melakukan pengerusakan atau anarkis fasilitas umum (fasum) pada saat aksi berlangsung itu juga merupakan tindak pidana. Manajemen juga akan melakukan tindakan jika didapati mitranya melakukan pelanggaran pidana seperti yang sudah diatur dalam kode etik mitra Gojek." tambahnya
Hari ini pun ramai video yang beredar di media sosial dari berbagai komunitas dan mitra terkait penolakan atas aksi "off bid" yang akan dilakukan oleh oknum yang menyerukan untuk melakukan aksi tersebut.
Dalam video tersebut mereka mengecam keras aksi "off bid" dan akan tetap melakukan "on bid" seperti biasanya.
Dery (Captain Posko Kembangan) pun angkat bicara ketika dimintai keterangan oleh tim terkait aksi "off bid" tersebut. Dalam videonya beliau sangat lantang menolak aksi "off bid" dan akan tetap menjalankam tugasnya untuk tetap melakukan pengecekan suhu tubuh mitra seperti biasanya.
"Dimasa pandemi sekarang ini kita on bid dari pagi sampai malem saja masih sulit untuk mencari orderan, gimana kita kalo "off bid"..? Mau kasih makan apa keluarga kita dirumah." ucapnya
Deddy (Petugas Posko) Kembangan juga mengutarakan dan menghimbau kepada mitra Gojek lainnya untuk lebih bijak dalam melakukan sesuatu, berpikir sebelum bertindak.
"Jika ingin aksi maka sebaiknya rekan-rekan harus tau dulu maksud, arah dan tujuan dari aksi tersebut. Bukan melarang tapi cobalah lebih bijak dalam bertindak, maksudnya berpikirlah dahulu sebelum bertindak apakah dengan melakukan off bid dapat menafkahi keluarga kita." tuturnya
Sepertinya untuk aksi "off bid" ojek online yang akan dilakukam pada tanggal 28/10/20 bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda memiliki banyak pro kontra.
Buktinya saja sebelum aksi tersebut berlangsung sudah banyak penolakan dan kecaman yang datang dari kalangan mitra driver sendiri yang tidak suka akan aksi tersebut karna dianggap akan menyusahkan diri sendiri, keluarga dan orang lain.
Lakukan aksi boleh saja selama tidak melanggar atau keluar dari peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, tetap on bid keluarga menunggu.
#Indonesiamaju
#Ojolpunyacerita
#Salamsatuaspal
(Michael)
TAG#GOJEK, #PMIBUSLAUW
190215655
KOMENTAR