MUI Minta Aturan Larangan Hijab Judo Direvisi

"Waktu di gelaran Asian Games saja ada beberapa atlet yang waktu tanding menggunakan hijab tidak masalah, seperti atlet karateka, panjat tebing dan panah,"
Jakarta, Inako –
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Zainut Tauhid Saadi meminta otoritas even olahraga para games merevisi aturan larangan hijab pada olahraga judo, menyusul didiskualifikasinya salah satu judoka asal Indonesia Miftahul Jannah di Asian Para Games 2018 karena menolak untuk melepas hijab saat masuk arena pertandingan.
Menurutnya, aturan larangan hijab bagi judoka harus ditinjau kembali karena bertentangan dengan hak asasi manusia. "Pihak yang membuat peraturan agar dapat merevisi aturan yang sifatnya diskriminatif dan tidak sesuai dengan semangat penghormatan terhadap HAM," kata Zainut di Jakarta, Senin.
Ia prihatin dengan keputusan wasit dan menilai hal itu seharusnya tidak boleh terjadi karena pertimbangan untuk menghormati hak asasi manusia terhadap pejudo yang melaksanakan keyakinan agamanya.
"Penanggung jawab pertandingan Judo Asian Para Games 2018 seharusnya dapat mengomunikasikan hal tersebut," katanya.
Menurut dia, terdapat peraturan di sejumlah cabang olahraga yang membolehkan atletnya berhijab.
"Waktu di gelaran Asian Games saja ada beberapa atlet yang waktu tanding menggunakan hijab tidak masalah, seperti atlet karateka, panjat tebing dan panah," katanya.
MUI, kata dia, meminta penanggung jawab pertandingan Judo untuk menjelaskan kepada publik alasan pelarangannya secara detail, tidak cukup hanya karena ada peraturan semata agar masyarakat tidak salah paham.
TAG#Judoka, #Indonesia, #Miftahul Jannah, #MUI, #Asian Para Games, #Larangan Hijab
190215876
KOMENTAR