Musim Penghujan, Omset Pengrajin Batik Turun 40 Persen

Pekalongan, Inako
Memasuki musim penghujan, sejumlah pengrajin batik di Kota Pekalongan mengalami penurunan omset hingga 40 persen, lantaran terkendala dalam hal pengeringan. Walaupun ada sedikit penurunan, namun tidak menyurutkan usaha produksi sejumlah pengrajin batik.
Salah satu pemilik rumah produksi batik, M. Fanan Ghofirin mengaku pada musim penghujan ini ada sedikit penurunan produksi batik dan penurunan omzet sekitar 40 persen. Namun meskipun begitu, dirinya tetap bersyukur. Sebab, pada saat musim penghujan seperti sekarang ini justru semakin banyak permintaan yang masuk.
“Biasanya dalam seminggu bisa memproduksi 200 potong, namun di musim penghujan seperti saat ini hanya 100-150 potong, terkait omzet ada penurunan sekitar 40 persen namun kami tidak menyalahkan cuaca dan tetap bersyukur banyak permintaan yang masuk dari konsumen dan alhamdulillah konsumen mau memaklumi dan bersabar untuk sedikit menunggu,” jelasnya, Senin (13/1/2020).
Kata Fanan, meskipun hujan ada sedikit pengaruh namun tidak menyurutkan usahanya untuk tetap memproduksi batik. Pasalnya, dalam memproduksi batik, ia menggunakan bahan-bahan batik yang berbahan dasar indigosol yang tidak terlalu berpengaruh terhadap perubahan musim.
“Alhamdulillah produksi batik di tempat kami masih tetap berjalan karena kami menggunakan bahan indigosol bukan jenis posen yang biasanya pada musim penghujan berhenti produksi. Indigosol yang merupakan pewarna sintetis yang sering digunakan dalam proses pewarnaan kain batik, karena pewarna indigosol mudah digunakan dan menghasilkan warna yang bagus dan tahan lama ini tidak terlalu berpengaruh untuk perubahan musim, kecuali pada penggunaan warna tertentu seperti orange, biru, pink yang membutuhkan sinar matahari untuk proses oksidasi, namun kami tidak menggunakan warna tersebut,” terang Fanan.
Untuk proses pengeringan batik, lanjut Fanan, jika tidak ada sinar matahari seperti sekarang ini, proses produksi dibantu dengan pengering mesin cuci walaupun tidak seoptimal penggunaan sinar matahari.
“Terkait bahan batik Alhamdulillah masih mudah didapatkan dan tidak ada kenaikan harga di pasaran karena untuk kenaikan harga bahan baku batik biasanya dipengaruhi oleh nilai dolar dan tingkat kelangkaan obat batik,” pungkas Fanan.

KOMENTAR