Nasib Pekerja yang Digantikan Tenaga Mesin di Tengah Pandemi Covid-19

Jakarta, Inako
Otomatisasi industri di era normal baru atau New Normal akan berdampak pada Pemutusan hubungan kerja (PHK). Hal terjadi karena selama ini banyak pekerja yang dirumahkan akibat wabah virus corona atau Covid-19. Sebagian dari para pekerja itu tidak mungkin akan kembali bekerja normal seperti kondisi sebelum terjadinya Covid-19.
BACA JUGA: Pemkot Cirebon Beri Bantuan kepada Karyawan yang Terkena PHK dan Dirumahkan
Pernyataan ini disampaikan oleh Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P Roeslani. Ia mengatakan pemerintah dan dunia usaha mesti memperhatikan kondisi seperti ini sehingga tidak menimbulkan banyak pengangguran.
BACA JUGA: Ini Langkah Pemerintah dalam Mitigasi COVID-19 di Sektor Ketenagakerjaan
"Ini juga yang harus kita antisipasi. Berarti kan di tengah banyaknya yang dirumahkan atau yang di-PHK ini, untuk mereka akan di-rehired (dipekerjakan) kembali mungkin nggak semuanya dalam keadaan new normal ini. Itu yang perlu diperhatikan juga," kata Rosan kepada wartawan, Minggu (31/5/2020).
BACA JUGA: Solidaritas Buruh Lawan Omnibus Law di Tengah Covid-19
Ia menambahkan bahwa kemungkinan adanya PHK karena ada ketentuan protokol di New Normal yang mengharuskan jaga jarak sosial (physical distancing) di dalam pabrik. Otomatis jumlah pekerja di waktu yang sama tidak bisa lagi 100%, mungkin saja hanya 50% misalnya.
Simak video Inatv dan jangan lupa klik "subscribe and like" menuju Indonesia maju.
TAG#Kadin, #Pekerja, #PHK, #Pemutusan Hubungan Kerja, #Dunia Usaha, #Dunia Kerja, #Rosan P Roeslani, #New Normal, #Normal Baru, #Karyawan, #Inakoran.com, #Industri
190215856
KOMENTAR