Obat Pelangsing Bisa Memicu Hipertensi Paru

Binsar

Tuesday, 25-09-2018 | 07:07 am

MDN
Ilustrasi badan langsing [ist]
"Kapsul pelangsing badan ternyata bisa memicu terjadinya hipertensi paru"

 

Jakarta, Inako –

Memiliki badan yang langsing rupanya menjadi kebutuhan bagi sebagian orang khususnya wanita. Karena itu, untuk mendapatkan ukuran badan yang demikian, berbagai cara dilakukan, termasuk mengonsumsi obat tertentu sekalipun.

Terkait hal itu, dokter spesialis jantung dari RS Sardjito, Yogyakarta, Dr. Lucia Kris Dinarti SpPD SpJP mengatakan, mengonsumsi obat pelangsing, bisa menyebabkan hipertensi paru bagi pengguna. 

"Obat pelangsing mengeluarkan suatu zat yang namanya serotonin, yang menyebabkan pembuluh darah pada paru menyempit," ujarnya, saat menjadi narasumber dalam diskusi publik bertema Ancaman Penyakit Hipertensi Paru Bagi Perempuan dan Anak Indonesia, di Jakarta, Senin. 

Obat pelangsing, sambung Kris, akan mengeluhkan efek samping sesak napas--salah satu gejala hipertensi paru. 

"Orang yang konsumsi obat pelangsing kemudian memiliki hipertensi paru, sesak-sesak napas. Setelah diteliti dia memiliki hipertensi paru yang dideteksi dengan rekam jantung dan ekokardiografi," kata dia. 

Hipertensi paru merupakan suatu kondisi terjadinya tekanan darah tinggi di arteri pulmonalis atau paru, membuat jantung kanan bekerja ekstra keras sehingga bisa berakibat fatal dalam waktu cepat. 

Ilustrasi [ist]


Hipertensi paru sering berhubungan dengan penyakit jantung bawaan, penyakit paru lainnya seperti penyakit paru obstruktif kronis dan penyakit autoimun seperti lupus. 

Data dari Yayasan Hipertensi Paru Indonesia (YHPI) menunjukkan, penyakit ini sering diderita anak-anak hingga usia dewasa pertengahan dan umumnya dialami perempuan ketimbang laki-laki dengan perbandingan 9:1. 

"Mengapa pada perempuan lebih banyak? Masih banyak teori apakah hormonal berperan pada hipertensi paru. Dilihat penyakit yang mendasari seperti lupus yang terjadi pada perempuan, penyakit jantung bawaan pada perempuan. Ada kecenderungan penyakit tertentu pada perempuan termasuk penyakit jantung bawaan. Jawaban belum menyakinkan karena bukti studi juga belum menyakinkan," papar Kris. 

 

 

 

 

 

KOMENTAR