Olahraga Dan Massa Otot

Inakoran

Saturday, 23-06-2018 | 10:47 am

MDN

Inakoran.com –

Olahraga dipercaya dapat memperbesar oto tubuh seseorang. Secara ilmiah dijelaskan, saat seseorang berolahraga, pembulu darah akan melebar sehingga aliran darah menjadi lancar. Peredaran darah yang lancar berpengaruh pada aktivtas otot manusia sehingga dampaknya otot akan membesar dan kakar.

Lantas, bagaimana akibat yang dialami seseoragn yang berhenti berolahraga. Apakah otot yang telah terbentuk akan mengecil atau tetap seperti sebelumnya?

Perlu diketahui, bahwa selama berolahraga, tubuh sebenarnya tidak menciptakan otot baru melainkan menempa otot yang sudah ada agar jadi lebih besar dan kuat.

Ketika kita berhenti olahraga, aliran darah tidak akan lagi terfokus menuju sel-sel otot. Tubuh juga mulai menyesuaikan diri dengan perubahan gaya hidup yang baru dengan kembali mempersempit pembuluh kapiler tubuh.

Aliran darah yang berkurang menuju otot membuat otot-otot yang tadinya sudah terbentuk kini jadi mengecil dan berkurang massanya, bukan hilang sepenuhnya.

Pete McCall, seorang ahli latihan fisiologis di American Council on Exercise menyatakan lama-lama otot menyadari bahwa ia tidak perlu lagi menyimpan energi terlalu banyak.

Akibatnya, glikogen yang tersimpan pada otot menurun yang bisa menjadikan massa otot mengecil (atrofi otot) karena sudah tidak lama dipakai karenna kurangnya aktivitas fisik.

Maka dari itu otot akan terlihat mengecil, bukan lantas hilang total, setelah berhenti berolahraga.

Bayangkan saja sebuah balon yang diisi udara, kemudian dikempiskan lagi perlahan-lahan. Kira-kira begitulah efek yang terjadi pada otot setelah kita berhenti olahraga.

Ketika otot sudah menyusut, maka perlu usaha ekstra untuk membuatnya kembali muncul ke permukaan.

Lantas, apakah otot yang hilang berubah menjadi lemak?

Perlu diingat bahwa lemak dan otot adalah dua hal yang berbeda. Sel otot dan sel lemak tidak sama sehingga keduanya tidak memiliki kemampuan untuk saling bertukar posisi.

Saat kita berhenti berolahraga, massa otot memang menurun dan menyusut. Namun, bukan berarti otot berubah menjadi lemak.

Jika kita mengalami penumpukan lemak di bagian tubuh yang tadinya berotot, itu tandanya kita mengonsumsi kalori lebih dari yang dibutuhkan tubuh.

Asupan kalori berlebih diubah oleh tubuh menjadi simpanan lemak, yang juga disimpan di berbagai bagian tubuh yang tadinya berotot. Untuk mempertahankan massa otot, kuncinya adalah dengan terus rutin berolahraga dan mengedepankan pola makan yang sehat dan seimbang. Gaya hidup sehat ini juga dapat mencegah penumpukan lemak di tubuh.

Usahakan untuk tetap berolahraga 10 hingga 20 menit sehari untuk membuat otot tetap terjaga kekuatannya. Latihan sederhana seperti peregangan, push up dan sit up, selain membentuk otot juga dapat membantu kelenturan tubuh.

KOMENTAR