Pasca Banjir, Kemenkes Ingatkan Warga Agar Mewaspadai Leptospiroris

Jakarta, Inako
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengingatkan masyarakat akan sejumlah penyakit menular yang akan mewabah sesudah bencana banjir saat ini. Salah satunya adalah penyakit leptospirosis, yang berasal dari kencing tikus melalui air yang kotor.
Leptospirosis akan masuk ke dalam tubuh manusia melalui selaput lendir, mata, hidung, kulit yang lecet dan makanan.
Gejala dan tanda penyakit ini nampak dalam bentuk mengigil, batuk, diare, sakit kepala tiba-tiba, demam tinggi, nyeri otot, hilang nafsu makan, mata merah, iritasi hingga nyeri otot. Namun, warga tidak perlu terlampau khawatir sebab laptospirosis dapat dicegah.
Menurut Kemenkes pencegahan dapat dilakukan dengan cara berprilaku hidup bersih dan sehat dengan menjaga kebersihan dan lingkungan, menyimpan makanan dan minuman dengan baik agar terhindar dari tikus.
Selanjutnya, pastikan mencuci tangan dan kaki serta bagian tubuh lainnya dengan sabun setelah melakukan aktivitas. Misalnya, habis setelah bekerja di sawah, kebun, selokan, sampah, dek rumah ketika memperbaiki jaringan listrik.
Sementara kelompok pekerja, seperti petugas kebersihan, petugas pemotong daging atau masyarakat yang terkena banjir dikatakan Kemenkes merupakan kelompok yang paling berisiko terserang penyakit ini. Karena itu, Kemenkes mengimbau untuk menggunakan sepatu karet tinggi dan sarung tangan karet saat beraktivitas.
Ada pun cara lain yang perlu dilakukan untuk mencegah penyakit ini adalah dengan membasmi tikus di rumah dan yang terpenting juga membersihkan setiap sudut rumah dengan desinfektan.
TAG#Leptospiroris, #kencing tikus, #penyakit
190215266

KOMENTAR