PBB: Ketertiban sipil di Gaza 'mulai rusak' ketika toko makanan dijarah

Hila Bame

Monday, 30-10-2023 | 11:49 am

MDN
Orang-orang menyerbu pusat pasokan bantuan yang dikelola PBB yang mendistribusikan makanan kepada keluarga-keluarga pengungsi menyusul seruan Israel agar lebih dari 1 juta penduduk di Gaza utara pindah ke selatan demi keselamatan mereka, di Deir al-Balah

 

 

JAKARTA, INAKORAN

Ribuan orang masuk ke gudang dan pusat distribusi di Gaza, mengambil tepung dan barang-barang kebutuhan pokok lainnya.

Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Minggu (29 Oktober) memperingatkan bahwa “tatanan sipil” mulai runtuh di Gaza setelah ribuan orang menggeledah gudang makanan di wilayah Palestina yang dilanda perang.

Badan bantuan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan gandum, tepung dan persediaan lainnya telah dijarah di beberapa gudang.

“Ini adalah tanda yang mengkhawatirkan bahwa ketertiban sipil mulai rusak setelah tiga minggu perang dan pengepungan yang ketat,” kata Ketua UNRWA di Gaza, Thomas White.

Salah satu gudang di pusat kota Deir al-Balah telah digunakan untuk menyimpan pasokan dari konvoi kemanusiaan yang mulai menyeberang ke Gaza dari Mesir pada 21 Oktober, katanya.

“Ribuan orang masuk ke beberapa gudang dan pusat distribusi UNRWA di wilayah tengah dan selatan Jalur Gaza, mengambil tepung terigu dan barang-barang kebutuhan pokok lainnya seperti perlengkapan kebersihan,” kata UNRWA.

 

Orang-orang menyerbu pusat pasokan bantuan yang dikelola PBB yang mendistribusikan makanan kepada keluarga pengungsi di Deir al-Balah pada 28 Oktober 2023. (Foto: AFP/Mohammed Abed)

 

Konflik tersebut dimulai pada 7 Oktober ketika militan Hamas menyerbu perbatasan Gaza dan mengamuk di Israel, menewaskan 1.400 orang dan menculik 230 lainnya, kata para pejabat Israel.

Sejak itu, Israel melancarkan serangan mematikan yang menurut kementerian kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas telah menewaskan lebih dari 8.000 orang di wilayah Palestina, setengah dari mereka adalah anak-anak.

Israel juga memberlakukan blokade total terhadap pengiriman makanan, air, obat-obatan dan bahan bakar ke Gaza, dan konvoi bantuan kemanusiaan pertama baru tiba dua minggu kemudian.

Sejak itu, UNRWA mengatakan 84 truk bantuan telah menyeberang ke Gaza namun lembaga bantuan mengatakan jumlahnya terlalu sedikit. Sebelum konflik, angka PBB menunjukkan rata-rata 500 truk setiap hari memasuki Gaza.

“Persediaan di pasar hampir habis sementara bantuan kemanusiaan yang masuk ke Jalur Gaza dengan truk dari Mesir tidak mencukupi,” kata White.

“Kebutuhan masyarakat sangat besar, meskipun hanya untuk kelangsungan hidup dasar, sementara bantuan yang kami terima sangat sedikit dan tidak konsisten,” kata pejabat PBB tersebut.

Sumber: AFP

TAG#PBB, #GAZA, #ISRAEL, #HAMAS

190216618

KOMENTAR