PDIP Akui Belum Bicara dengan Jokowi Terkait Isu Gerindra Minta Jatah Kursi Menteri

Jakarta, Inako
Menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden pada 20 Oktober 2019 yang akan datang masih ada saja hal yang mengganjal antara PDIP dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), terkait keinginan Partai Gerindra untuk pergabung dengan pemerintah Jokowi di periode kedua. Bahkan beredar kabar bahwa Gerindra meminta jatah tiga kursi menteri.
Ketua DPP Bidang Politik dan Keamanan PDI-P dan sekaligus Ketua DPR Puan Maharani mengakui belum ada pembicaraan dengan Presiden Jokowi soal bergabungnya Gerinda dengan pemerintahan akan datang.
Simak video InaTv dan jangan lupa klik "subscribe and like" menuju Indonesia maju.
"Setuju enggak setuju, kita lihat saja. Presiden belum ngajak ngomong. Belum ketemu Presiden sehingga belum ada pembicaraan soal itu (kader Gerindra masuk kabinet)," kata Puan kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (7/10/2019).
Menurut Puan, keputusan kader Gerindra menjadi pembantu Presiden Jokowi bukanlah keputusan partainya sendiri. Melainkan harus atas persetujuan parpol anggota koalisi lainnya.
"Kan enggak bisa serta merta PDI-P menyatakan iya, setuju, atau tidak setuju. Kita ada partai lain yang kemudian bersama-sama dengan Pak Jokowi," lanjut Puan.
Kemudian terkait dengan munculnya kabar bahwa Partai Gerindra meminta tiga kursi menteri kepada Presiden Jokowi, Puan hanya mengatakan, keputusan itu tergantung presiden.
"Menteri itu hak prerogatif Presiden. Jadi ya kita harus menghargai prerogatif Presiden," imbuh dia.
TAG#PDIP, #Gerindra, #Puan Maharani
190215087
KOMENTAR