Pelaku Penembakan yang Tewaskan 6 Orang Saat Parade Hari Kemerdekaan Ditangkap

Jakarta, Inakoran
Dilansir Reuters pada Selasa (5/7/2022), Kepolisian Highland Park mengungkapkan sudah menangkap seorang tersangka penembakan yang menewaskan enam orang saat parade Hari Kemerdekaan 4 Juli digelar di Highland Park, Chicago.
Tersangka diidentifikasi sebagai Robert E Crimo III (22) berasal dari area tersebut.
Menurut rekaman video yang dirilis afiliasi ABC News di Chicago, para personel kepolisian tampak mengepung sebuah mobil dan kemudian tersangka yang tak lain adalah Crimo terlihat keluar dari mobil dan tangannya terangkat di atas kepala.
Baca juga: KemenkopUKM Fasilitasi Komunitas Kopi Milenial Sumbar Masuk Koperasi
Tak lama setelah itu, Crimo tersungkur di atas tanah dan langsung ditahan oleh pihak kepolisian.
Motif dibalik penembakan mematikan itu belum diketahui secara pasti dan polisi masih menyelidikinya.
Juru bicara Northshore University HealthSystem mengungkapkan, selain menewaskan enam orang, penembakan itu juga menyebabkan tidak kurang dari 36 orang lainnya mengalami luka-luka.
Sekitar 26 korban luka di antaranya, yang berusia 8 tahun hingga 85 tahun saat ini menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Highland Park.
Kepolisian setempat menyebut Crimo melakukan penembakan dari sebuah rooftop yang ada di sebuah pusat bisnis, yang dia jangkau dengan menaiki sebuah tangga yang ada di salah satu gang sekitarnya.
Gedung yang menjadi lokasi pelaku melakukan penembakan itu tidak memiliki pengamanan ketat.
Presiden Joe Biden dalam tanggapannya menyatakan dirinya dan istrinya 'terkejut oleh kekerasan senjata tidak masuk akal yang sekali lagi membawa kesedihan bagi masyarakat Amerika pada Hari Kemerdekaan'.
Biden juga membahas soal legislasi reformasi aturan kepemilikan senjata api yang ditandatanganinya baru-baru ini dan menekankan lebih banyak hal perlu dilakukan.
TAG#Penembakan, #AS, #Senjata api, #Korban
190215175
KOMENTAR