Pemerintah AS Terancam Ditutup Gara-gara Donald Trump

Washington, Inako

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump hari Kamis (20/12/2018) mengatakan keamanan perbatasan harus menjadi bagian perumusan pendanaan pemerintahannya. Pernyataan ini meningkatkan ancaman penutupan sebagian aktivitas pemerintahan AS hari Sabtu.

Para anggota Partai Republik di House of Representatives AS berjuang mencoba merevisi rancangan yang sudah disetujui Senat untuk menenangkan Trump setelah ia mengatakan tidak akan menandatangani rancangan undang-undang tersebut.

The House dijadwalkan untuk mengadakan pemungutan suara prosedural hari Kamis malam meskipun banyak Republikan yang tidak yakin mereka akan mampu meloloskan apa yang Trump inginkan.

"Saya sudah sangat jelas. Langkah apapun yang mendanai pemerintahan harus termasuk keamanan perbatasan," kata Trump dalam sebuah acara di Gedung Putih, dilansir dari Reuters.

Trump telah meminta dana US$5 miliar (Rp 72,7 triliun) untuk dialokasikan bagi pembangunan tembok di perbatasan AS dan Meksiko yang ia sebut dapat mencegah masuknya imigran ilegal dan obat-obatan berbahaya. Pendanaan awal tersebut telah ditolak Partai Demokrat yang menyebutnya tidak efektif dan membuang-buang uang.  

"Saya tidak tahu apakah ada dinding yang pernah dibangun yang tidak pernah dipanjati atau digali di bawahnya," kata anggota Demokrat Jim McGovern dalam debat di the House.

Drama anggaran negara ini terjadi sesaat sebelum para anggota dewan menjalani libur Natal mereka dan 36 jam sebelum pendanaan untuk lembaga-lembaga negara yang menangani kegiatan penegakan hukum federal, keamanan bandara, eksplorasi luar angkasa, dan program pertanian kadaluwarsa.

Kabar kemungkinan terhentinya aktivitas pemerintah AS telah menambah sentimen negatif bagi pasar keuangan AS hari Kamis.

Dow Jones Industrial Average terjun bebas 464,06 poin atau 1,99% ke 22.859,6, S&P 500 anjlok 1,5% dan ditutup di 2.467,41 sementara Nasdaq Composite jatuh 1,6% ke level 6.528,41.