Pemerintah Naikan Anggaran PEN 2021 Jadi Rp 627,96 Triliun

Jakarta, Inako
Pemerintah mengalokasikan anggaran program pemulihan ekonomi nasional (PEN) 2021 sebesar Rp 627,96 triliun. Jumlah ini meningkat 1,31% atau Rp 8,13 triiliun dari alokasi anggaran pada akhir bulan lalu sebesar Rp 619,83 triliun.
Hal itu diungkaplan oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati. Menkeu mengatakan bahwa salah satu yang mendorong pemerintah menaikkan anggaran PEN karena terjadi lonjakan kasus virus corona (Covid-19) dan adanya kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan ekonomi (PPKM).
“Belanja meningkat pada saat penerimaan negara menghadapi tekanan. Namun APBN tidak bisa diam, bahkan terus menjadi instrumen penting yang diandalkan masyarakat dan dunia usaha,” kata Sri Mulyani, Minggu (6/2).
Sekedara diketahui dalam program PEN 2021 terdapat lima jenis program. Pertama, sebesar Rp 133,7 triliun untuk penangan kesehatan antara lain pengadaan dan operasional vaksni Covid-19. Kedua, perlindungan sosial sebesar Rp 148,66 triliun dialokasikan dalam bentuk program keluarga harapan (PKH), kartu sembako, kartu prakerja, bantuan langsung tunai (BLT) dana desa.
Ketiga, program prioritas untuk sektoral, kementerian/lembaga (K/L) dan pemerintah daerah senilai Rp 141,36 triliun guna menstimulus dukungan pariwisata, ketahanan pangan. Keempat, dukungan UMKM dan korporasi sebesar Rp 157,57 triliun antara lain subsidi bunga KUR dan non-KUR, pinjaman loss lomit UMKM dan korporasi.
Kelima, insentif perpajakan sebesar Rp 47,27 triliun yakni dalam bentuk pajak penghasilan (PPh) Pasal 21 dan PPh Final UMKM ditanggung pemerintah (DTP), pembebasan PPh Pasal 22 Impor, diskon angsuran PPh Pasal 25, percepatan restitusi pajak pertambahan nilai (PPN), dan insentif PPh Final jasa konstruksi.
TAG#Kementerian Keuangan, #Pemulihan Ekonomi Nasional, #PEN, #Pajak, #Penanganan Covid-19
190214883
KOMENTAR