Pemerintah Operasikan Tol Laut Trayek Bitung

Hila Bame

Sunday, 04-11-2018 | 19:40 pm

MDN
Sejumlah penumpang menunggu keberangkatan Kapal Perintis KM Sabuk Nusantara 35 di Pelabuhan Jetty Meulaboh. (ist)

 

Jakarta, Inako 

Justru di laut kita jaya adalah salah satu semboyan Angkatan Laut Republik Indonesia. Indonesia salah satu negara kepulauan terbesar di dunia tentunya, kehadiran tol laut sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat untuk menunjang kegiatan ekonomi warganya. 

Pemerintah mulai mengoperasikan trayek Tol Laut rute Bitung (T-17) yang memasok bahan pokok dan memuat hasil bumi ke dan dari kabupaten di sepanjang Teluk Tomini.

T-17 yang dilayani oleh KM Kendhaga Nusantara 13 dengan operator PT Djakarta Lloyd itu melintasi ruas Bitung-Tilamuta-Parigi-Poso- Ampana-Bunta-Pagimana-Bitung.

Trayek tersebut merupakan penghubung atau feeder bagi trayek Tanjung Perak-Makassar-Tahuna-Tanjung Perak (T-4) yang dioperasikan Pelni menggunakan KM Logistik Nusantara I. Dengan feeder itu, masyarakat di Sulawesi Tengah tidak perlu menjual hasil buminya ke Makassar, Sulawesi Selatan.

Nurhaeda, Tim Marketing National Support Kalla Logistic, mengatakan sejumlah kabupaten di Sulteng merupakan sentra produksi kopra.  Kalla Logistic merupakan sayap bisnis Kalla Group yang membantu menghimpun kargo tol laut di Sulawesi.

"Kapal tol laut hari ini [Sabtu, 3/11/2018] telah masuk Kabupaten Parigi Moutong, Pelabuhan Tinombo Sulteng. Jarak sekitar 400 km dari Kota Palu," katanya  Sabtu (3/11/2018).

Bupati Parigi Moutong Samsurizal Tombolotutu berharap tol laut yang melintasi wilayahnya dapat menghidupkan kembali perdagangan di Pelabuhan Tinombo yang pada masa pemerintahan Belanda menjadi pusat perdagangan antarpulau. 

"Dengan adanya tol laut ini, hasil pertanian, perkebunan, dan perdagangan dari Parigi Moutong bisa terjual sampai ke seluruh pelosok Indonesia," ujarnya dalam keterangan resmi. 

Parigi Moutong merupakan lumbung beras di Indonesia timur dengan produksi setiap tahun bisa mencapai 200.000 ton. Hasil panen biasanya dipasok hingga ke Gorontalo, Sulawesi Utara, Maluku Utara, dan Papua. Untuk pengapalan perdana menggunakan kapal tol laut, 16 ton beras dimuat dari Tinombo.  "Mudahan-mudahan dengan adanya tol laut ini, tidak perlu jauh-jauh lagi ke Sulawesi Selatan," ujar Samsurizal. 

 

TAG#Tol Laut

190216112

KOMENTAR