Pemkab Jayawijaya Bentuk BUMKam Kelola Dana Kampung

Wamena, Inako –
Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua membentuk Badan Usahasa Milik Kampung (BUMKam) sebagai wadah yang akan mengelola dana alokasi khusus tiap kampung yang ada di seluruh Kabupaten Jayawiaya.
Saat ini terdapat 328 kampung di wilayah itu telah menyatakan siap untuk mengalokasikan separuh dari dana alokasi kampung yang mereka terima untuk kegiatan investasi yang akan dikelola oleh Rumah Pemebrdayaan Indonesia melalui Badan Usaham Milik Kampung (BUMKam).
Menurut Bupati Jayawijaya John Wempi Wetipo, di Wamena Ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Senin, pihaknya sedang mempersiapkan sebuah rekomendasi ke pemerintahan kampung tentang pemotongan Rp200 juta DAK untuk saham kampung.
"Uang sebesar Rp200 juta adalah uang kampung, tetapi kita intervensi program ini agar mereka menyimpan uangnya dalam BUMKam yang akan berjalan ini," katanya.
Bupati dua periode itu memastikan uang rakyat itu bukan untuk Rumah Pemberdayaan Indonesia, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung Jayawijaya atau pejabat pemerintah.
"Ini (rencana pemberian saham ke BUMKan) sama seperti pemkab Jayawijaya menginvestasikan sahamnya kepada Bank Papua, tiap tahun itu terus didorong agar bisa juga mendapat devidennya. Jadi BUMKam mengelola uang masyarakat agar keuntungannya bisa dibagi lagi ke kampung yang berinvestasi," katanya.
Pemerintah Jayawijaya terus mengupayakan penanaman saham kampung, sebab selama ini masyarakat konsumtif terhadap DAK.
"Lebih berbahanya jika dana desa/kampung satu miliar dicairkan lalu dibagi-bagikan begitu saja ketimbang dana ini dipotong untuk kepentingan kampung yang meluas, karena ini modal yang akan berputar untuk kampung," katanya.
TAG#BUMKam, #Jayawiajay, #Papua, #Dan Kampung, #Investasi
190234173

KOMENTAR