Pemprov Maluku Siap Wujudkan Kembali Kejayaan Maluku Sebagai Pusat Rempah Dunia

Ambon, Inako –
Pemprov Maluku siap wujudkan kembali kejayaan Maluku sebagai pusat rempah dunia. Predikat Maluku sebagai pusat rempah dunia, telah lama disandang pulau itu jauh sebelum Indoensia merdeka, yakni ketika serikat dagang Belanda bernama VOC masuk ke pulau itu.
Di kala itu, Maluku didentifikasi sebagai daerah penghasil rempah terbaik dunia dan dengan sendirinya menjadikan wilayah itu begitu dikenal para saudagar dunia yang datang membeli dan memasarkan rempah-rempah Maluku ke pasar internasional.
Kejayaan masa lalu itulah yang coba dihidupkan kembali oleh Pemerintah melalui Dinas Perdagangan daerah itu.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Maluku Diana Padang mengatakan, pemerintah merencanakan untuk mengembalikan kejayaan bumi rempah-rempah cengkih dan pala, terutama di Provinsi Maluku dan Maluku Utara (Malut).
"Pada Kamis (27/9) esok saya akan menghadiri rapat koordinasi (rakor) di Ternate, Maluku Utara antara Menteri Pertanian dalam hal ini Dirjen Perkebunan bersama enam orang gubernur dari enam provinsi penghasil pala, yakni Maluku, Maluku Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Papua Barat dan Provinsi Aceh," katanya di Ambon, Rabu.
Rakor ini akan membicarakan nota kesepahaman (Memorandum Of Understanding/MoU) bagaimana untuk mengembalikan Maluku dan Malut sebagai "bumi rempah-rempah", terutama penghasil pala dan cengkih.
Dia juga mengatakan, rakor yang akan dilaksanakan itu juga merupakan tindaklanjut dari pencanangan yang dilakukan Menteri Pertanian pada tahun 2017 di Ambon terkait upaya mengembalikan kejayaan rempah-rempah di Maluku.
"Jadi kita mesti memahami betul bahwa bicara soal hasil perkebunan di Maluku terutama cengkih dan pala sejak jaman penjajahan orang-orang dari Eropa seperti Belanda datang ke Maluku untuk mencari rempah-rempah yang cukup melimpah," ujarnya.
Sekarang ini, lanjutnya, pemerintah merencanakan untuk mengembalikan masa kejayaan bumi rempah-rempah itu lagi di Maluku dan Maluku Utara.
Menurutnya, sekarang ini hasil perkebunan yang merupakan komoditas ekspor ini hanya dikelola oleh masyarakat dan dijual kepada pembeli.
Karena itu, ke depan akan ditingkatkan lagi terutama soal budi daya, penanamannya, produknya, sampai hasilnya menuju pengembangan pasaran ekspor.
"Jadi nanti dalam rakor di Ternate akan dibicarakan mulai dari pembibitan sampai hasil, pemasaran sampai kegiatan ekspor," ujarnya.
TAG#Maluku, #Remph, #Kejayaan Maluku
190214990
KOMENTAR