Pemuda Tani HKTI Ajak Anak Muda Gerakan Pramuka Berkolaborasi Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional

Hila Bame

Friday, 26-08-2022 | 10:13 am

MDN

 

 

Jakarta , INAKORAN

Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepahaman ditandatangani langsung oleh Ketua Umum DPP Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI)  Jenderal TNI (Purn) Dr. Moeldoko, S.I.P dan Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka Komjen Pol (Purn) Drs. Budi Waseso bertempat di  Gedung Cut Nyak Dien, Bumi Perkemahan dan Graha Wisata Pramuka (Buperta), Cibubur, Jakarta Timur, Kamis (11/08/2022).

 

Moeldoko dalam sambutannya mengingatkan kalau konflik Rusia-Ukraina berdampak luar biasa pada harga pangan dan energi. Hampir semua harga komoditas pangan naik begitupun harga minyak ikut naik.

Moeldoko yang juga Kepala KSP mengingatkan ada tiga hal yang menyebapkan harga-harga makanan meningkat tajam. Pertama, karena kegagalan panen dan ini juga pernah terjadi di tahun 2007-2008 ketika terjadi el nino (cuaca panas) yang cukup panjang.

 

Kedua, harga energi yang naik dan konversi energi ke biodiesel yang kita tahu bahan bakunya dari jagung, tebu, sorgum, gandum, dan sebagainya sehingga pasokan pangan bersaing dengan energi.

Ketiga, kebutuhan domestik dan sekarang beberapa negara sudah melarang ekspor komoditas misalnya Gandum sehingga negara seperti Indonesia yang makanan olahan berbahan baku gandum seperti mie instan dan roti harganya menjadi naik. Kalau harga indomie naik berkali-kali lipat akan membuat inflasi tinggi dan resikonya angka kemiskinan naik.

“Selanjutnya ada kecendurungan pesimis bahwa nanti tidak akan ada lagi petani karena petani saat ini didominasi usia renta. Pertanyaannya adalag masih adakah anak-anak muda yang mau bertani”, ujar Moeldoko.

Saat ini sudah ada gerakan petani milenial, untuk mulai terjun kedunia pertanian. Di HKTI ada Pemuda Taninya dan ini sudah bergerak massif. “Jadi saya menginginkan anak-anak Gerakan Pramuka melihat pertanian dan petani Indonesia tidak saja kekumuhannya, berlumpur.

 

Harus dilihat dengan cara pandang baru karena pertanian itu sangat luas, ada riset misalnya bagaimana membuat benih unggul, bagaimana penanaman yang efisien dan efektif, pengolahan pasca panen, sampai tradingnya dengan memanfaatkan teknologi,” tegas Moeldoko.

 

Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum DPP Pemuda Tani HKTI, Rina Saadah, Lc., M.Si dalam keterangannya pada media meyakini nota kesepahaman HKTI dan Kwarnas Pramuka dalam waktu dekat akan ditindaklanjuti dengan berbagai program nyata.

Tadi Pak Ketua, Jenderal TNI (Purn) Dr. Moeldoko sudah menyinggung soal petani Indonesia yang didominasi petani tua dan mengajak anak-anak muda Gerakan Pramuka untuk berkolaborasi membangun pertanian Indonesia dengan memanfaatkan sains dan teknologi.

“Gerakan Pramuka memiliki visi misi mencetak kader-kader muda pemimpin bangsa di masa depan dan ini sangat relevan dengan berbagai tantangan bangsa hari ini yang salah satunya adalah ketahanan pangan.

 

Visi kami di Pemuda Tani HKTI terus mendorong regenerasi petani dengan melakukan berbagai program untuk menarik dan menumbuhkan minat pemuda agar terlibat dalam pembangunan pertanian”, tegas Rina.

Menurut Rina, ancaman krisis pangan menjadi isu krusial karena di puluhan negara sudah diterjang krisis, ini patut menjadi perhatian serius segenap bangsa Indonesia. Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, kita semua harus bergotong royong untuk menjaga pasokan pangan.

 

“MoU ini akan menjadi langkah awal untuk bersama-sama menjawab dan memecahkan krisis pangan, memecahkan usia petani Indonesia yang didominasi usia tua untuk bersama-sama bergerak mewujdukan pertanian dan petani Indonesia yang maju, modern, dan mandiri”, tutup Rina.

 

 

TAG#HKTI, #MULDOKO, #PRAMUKA, #PANGAN

190231575

KOMENTAR