Pendanaan Multifinance Seret, Perbankan Seletif

Jakarta, Inako
Pertumbuhan pendanaan multifinance pada kwartal III/2019 hanya tumbuh 0,44%. Demikian data yang dikeluarkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) September 2018 senilai Rp180,78 triliun.
Sumber OJK menyebutkan pendanaan dari dalam negeri (onshore) turun 1,99% (year on year) menjadi Rp177,19 triliun per September 2019 dibandingkan dengan September 2018 senilai Rp180,78 triliun.
Pendanaan dari luar negeri tumbuh sekitar 4,74% (yoy) menjadi Rp105,92 triliun per September 2019 dibandingkan dengan September 2018 senilai Rp101,08 triliun.
Menyikapi hal tersebut perbankan semakin selektif dan lakukan pengetatan likuiditas menekan pendanaan yang diterima perusahaan pembiayaan hingga kuartal III/2019.
Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno mengatakan pertumbuhan pendanaan multifinance pada kuartal III/2019 harus disikapi dengan wajar. Hal itu disebabkan kasus double financing dan multiple financing yang dilakukan oleh sejumlah perusahaan pembiayaan.
Suwandi memprediksi pendanaan pada kuartal IV/2019 tidak akan berbeda jauh dengan kondisi pada kuartal sebelumnya, mengingat tinggal beberapa bulan lagi.
TAG#multifinance, #bank, #Bank BUMN, #Pinjaman bank, #Bank Nasional, #Kredit, #Kredit UMKM
190215909
KOMENTAR