Peneliti: Pria Memiliki Peluang Lebih Rendah Terkena Osteoporosis Dibandingkan Wanita

Binsar

Monday, 07-12-2020 | 14:27 pm

MDN
Ilustrasi perempuan lanjut usia mengalami tanda-tanda osteoporosis [ist]

 

 

Jakarta, Inako

Osteoporosis dapat menyerang pria dan wanita, meskipun kondisi ini mempengaruhi sebagian besar wanita yang lebih tua.

Menurut para ahli kesehatan, pria lansia berisiko terkena osteoporosis, namun kebanyakan dari mereka tidak menyadari kapan penyakit tulang ini muncul hingga terjatuh yang tidak berbahaya menyebabkan patah tulang.

Data menunjukkan bahwa patah tulang menyerang satu dari tiga wanita dan satu dari lima pria di atas usia 50 secara global.

Osteoporosis adalah masalah kesehatan global yang berkembang yang mempengaruhi banyak orang di seluruh dunia.

Hari Osteoporosis Sedunia yang diperingati pada tanggal 20 Oktober setiap tahun bertujuan untuk meningkatkan kesadaran global akan pencegahan, diagnosis dan pengobatan osteoporosis, suatu kondisi yang menyebabkan tulang menjadi lemah dan mudah brek.

Pada kesempatan Hari Osteoporosis Sedunia, Dr C P Moideen Zafar, Dokter Umum di MFine, memberi tahu kita mengapa osteoporosis terjadi, apakah kondisinya dapat dibalik, dan apa yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko Anda.

Orang cenderung ceroboh dalam hal osteoporosis karena tidak mengancam nyawa. Seiring bertambahnya usia, tingkat kalsium di tulang kita menurun. Ini adalah proses alami ketika kadar estrogen pada wanita (setelah 40 tahun) turun dan berbagai perubahan hormonal dan inflamasi pada pria (kebanyakan di atas 60) terjadi sehingga tulang menjadi lebih keropos. Oleh karena itu, penting untuk membangun bank kalsium di tulang sejak usia sangat muda.

Tulang kita mengambil kalsium dari darah yang diperoleh dari makanan yang kita makan. Selain itu, testosteron membangun kepadatan tulang dan membantu produksi sel darah merah. Seiring bertambahnya usia, kadar hormon akan turun, sehingga mempercepat pengeroposan tulang dan melemahnya kepadatan tulang. Hal ini menyebabkan osteoporosis, namun kondisinya dapat dibalik dengan diet dan olahraga yang tepat.

 

Risiko osteoporosis dapat dicegah dengan melakukan paling kurang dua hal berikut ini yakni:

Menjalankan diet

Untuk menjauh dari cengkeraman osteoporosis, lakukan diet kaya kalsium. Susu, dadih, paneer, sayuran berdaun hijau, dan ikan adalah pembangkit tenaga kalsium. Kacang-kacangan seperti almond, kacang mete, dan makhana juga bisa digunakan. Batasi konsumsi gula rafinasi, garam, junk food, minuman bersoda, jus kemasan, dan kafein karena dapat menurunkan kepadatan tulang.

Lakukan olahraga secara rutin

Jika Anda ingin menambah massa tulang, lebih baik Anda mulai berolahraga. Olahraga memberikan tekanan pada tulang Anda yang memicu metabolisme kalsium dan akhirnya membangun tulang yang lebih kuat.

Latihan kekuatan atau angkat beban, itu pilihan Anda. Jalan kaki, jalan cepat, joging, aerobik, menari, kardio, berenang, atau angkat beban - apa pun akan berhasil selama Anda berlatih setiap hari selama setidaknya 15-30 menit.

KOMENTAR