Penelitian di AS: Covid-19 Dapat Mengakibatkan Komplikasi Paru-Paru, Ginjal dan Kardiovaskular

Binsar

Wednesday, 09-12-2020 | 10:01 am

MDN
Ilustrasi

 

 

Jakarta, Inako

Studi yang dilakukan sejumlah ahli di Amerika mengidentifikasi bahwa pneumonia, gagal napas, gagal ginjal, dan sepsis atau peradangan sistemik sebagai komplikasi paling umum yang terkait dengan COVID19. Penelitian tersebut telah dipublikasikan di CMAJ (Canadian Medical Association Journal).

"Memahami berbagai kondisi terkait dapat membantu dalam prognosis, memandu keputusan pengobatan, dan memberi informasi yang lebih baik kepada pasien mengenai risiko aktual mereka untuk berbagai komplikasi Covid-19 yang dilaporkan dalam literatur dan media," tulis Dr William Murk, Jacobs School of Medicine. & Ilmu Biologi, Universitas di Buffalo, Buffalo, New York, dengan rekan penulis dari Aetion, Inc., HealthVerity, Inc. dan University of Toronto.

ilustrasi

 

Dengan menggunakan klaim medis rawat jalan dan rawat inap yang tidak teridentifikasi dari database kesehatan Amerika Serikat, peneliti mengidentifikasi 70.288 pasien yang melakukan kunjungan kesehatan terkait Covid-19 antara 1 Maret dan 30 April 2020. Lebih dari separuh dari semua pasien dirawat di rumah sakit , dan sekitar 5% dirawat di unit perawatan intensif. Usia rata-rata adalah 65 tahun, dan 55,8 persen adalah perempuan. Para penulis melihat semua kemungkinan kode diagnostik dan mengidentifikasi kode yang meningkat frekuensinya setelah timbulnya Covid-19.

Komplikasi paling umum yang terkait dengan Covid-19 adalah pneumonia, gagal napas, gagal ginjal, dan sepsis atau peradangan sistemik, sesuai dengan penelitian lain. Risiko absolut seseorang dengan Covid-19 mengalami kondisi serius ini adalah 27,6 persen untuk pneumonia, 22,6 persen untuk gagal napas, 11,8 persen untuk gagal ginjal, dan 10,4 persen untuk sepsis atau peradangan sistemik.

 

Para peneliti juga menemukan hubungan dengan berbagai kondisi paru-paru dan kardiovaskular lainnya, seperti paru-paru yang kolaps, gangguan pembekuan darah dan peradangan jantung, meskipun risikonya relatif rendah. Bertentangan dengan hasil penelitian lain, Covid-19 tampaknya tidak dikaitkan dengan risiko stroke yang lebih tinggi.

"Studi ini memberikan perkiraan risiko absolut dan kemungkinan relatif untuk semua diagnosis yang diidentifikasi terkait dengan Covid-19, yang diperlukan untuk membantu penyedia, pasien, dan pembuat kebijakan memahami kemungkinan komplikasi," tulis para penulis.

KOMENTAR