Pengamat Nilai Ijtima Ulama 2 Tidak Akan Dongkrak Suara Prabowo

“Dukungan para ulama terhadap Prabowo di Ijtima Ulama 2 dipredikskan tidak banyak mendongkrak suara pasangan Prabowo-Sandi di Pilpres 2019”.
Jakarta, Inako
Ijtima Ulama 2 yang diselenggarakan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI diprediksikan tidak akan menambahkan suara yang akan mendukung pasangan Prabowo - Sandiaga Uno di pemilihan presiden 2019.
Hal itu diungkapkan oleh Direktur Eksekutif IndoBarometer M Qodari. Pasalnya, kata Qodari, massa GNPF pada dasarnya memang basis pendukung Prabowo.
"Pada dasarnya GNPF ini segmen pendukung Prabowo, bukan segmen baru," kata Qodari kepada media, Senin (17/9/2018).
Menurut Qodari, hal yang perlu menjadi fokus perhatian dalam aspek elektoral adalah kelompok yang bukan basis suara dari pasangan calon. Dukungan dari kelompok nonbasis suara inilah yang akan signifikan bagi pasangan calon.
Keputusan mendukung Prabowo - Sandiaga Uno diambil setelah Ijtima Ulama 2 digelar, Minggu (16/9) di Hotel Grand Cempaka, Jakarta. GNPF menerima Sandiaga Uno setelah pada Ijtima Ulama 1 akhir Juli lalu mereka merekomendasikan dua ulama untuk wakil presiden Prabowo. Ulama yang diusulkan adalah mubalig Abdul Somad dan Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera Salim Segaf Al Jufri.
Selain itu, Qodari juga menganggap bahwa hasil Ijtima Ulama 2 tidak konsisten dengan keputusan sebelumnya. Sebab, dukungan tetap diberikan kendati Prabowo tak memilih ulama menjadi calon wakil presidennya. Ia berpendapat, hasil Ijtima Ulama 2 hanya formalisasi dukungan kepada Ketua Umum Partai Gerindra itu.
"Itu yang menjelaskan mengapa ketika wakilnya bukan ulama, tetap dukung Prabowo dan tidak bergeser ke Pak Jokowi," ujarnya.
TAG#Pilpres 2019, #Ijtima Ulama, #Ulama, #Prabowo Subianto
190216269
KOMENTAR