Penting & Bermanfaat! Saat Dipagut King Kobra, Anda Harus Melakukan Ini

Binsar

Monday, 11-11-2019 | 17:30 pm

MDN
Ilustrasi [ist]

Jakarta, Inako

Rabu (6/11) lalu, kita dikejutkan dengan berita tewasnya Rendy Arga Yudha (18), seorang remaja asal Kota Depok akibat digigit King Kobra peliharannya.

Meninggal karena bisa King Kobra, tentu tidak terlalu mengejutkan, sebab semua orang tahu kalau King Kobra masuk jenis ular paling mematikan di dunia.

Pada umumnya, keberadaan ular, termasuk King Kobra, memang kerap tak terdeteksi. Biasanya, berbagai jenis ular akan banyak keluar dari sarang dan cenderung menjadi agresif saat cuaca memanas.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) gigitan ular jarang berakibat fatal atau menyebabkan kematian, jika ditangani dengan cepat.

Namun, tentu tidak demikian dengan gigitan king kobra. Bisanya yang sarat dengan racun, menyebabkan kerusakan organ yang serius sehingga perlu mendapatkan penanganan yang komprehensif.

Ular banyak ditemukan di negara tropis seperti Indonesia. Karena itu, sudah seharusnya, masyarakat Indonesia perlu mengetahui cara cepat mengatasi efek racun bisa ular.

Namun, sayangnya, sejumlah cara yang disarankan selama ini justru dapat memperparah keadaan sehingga dalam beberapa kasus gigitan ular, korban bisa meninggal dunia, seperti yang dialamai remaja di Depok pekan lalu.

"Bisa King Kobra punya neurotoksin kuat yang bisa menewaskan dalam hitungan jam," kata peneliti Herpetologi LIPI, Amir Hamidy, Senin (11/11).

Neurotoksin sendiri merupakan bisa yang menyerang saraf. Bisa ular king kobra menyerang saraf pernapasan sehingga bisa menyebabkan penderita kesulitan bernapas.

Tak hanya butuh penanganan dokter, gigitan ular juga membutuhkan pertolongan pertama yang dilakukan dengan tepat. Dengan begitu kondisi penderita tak akan memburuk dengan cepat.

Berikut langkah-langkah yang bisa Anda lakukan sebagai pertolongan pertama pada gigitan ular seperti king kobra.

1. Pastikan area gigitan tidak banyak digerakkan.

Misalnya bila Anda tergigit pada area kaki, maka pastikan kaki tidak banyak bergerak untuk memperlambat penyebaran racun. Agar tak banyak bergerak, Anda bisa meletakkan kayu pada sisi-sisi kaki lalu diikat, lakukan seperti pada pertolongan pada patah tulang.

2. Catat waktu gigitan

Langkah ini membantu dokter menghitung seberapa banyak waktu yang telah berlalu dan kemungkinan risiko yang dapat timbul.

3. Lepaskan perhiasan.

Bila gigitan terjadi di tangan, lepas semua perhiasan seperti cincin atau gelang karena pembengkakan bisa terjadi.

4. Sedot racun

Selain tidak disarankan untuk mengikat bagian tubuh dengan tali, berusaha menyedot racun juga tak disarankan. Selain tidak efektif, racun tersebut juga bisa masuk lewat mulut.

5. Hindari konsumsi obat berikut

Hindari mengonsumsi aspirin, ibuprofen, serta penghilang rasa sakit lain yang dapat mengencerkan darah.

6. Hindari pula teknik tourniquet yaitu memotong aliran darah ke area gigitan karena dapat menyebabkan lebih banyak kerusakan jaringan.

7. Termasuk hindari mengikat bagian tubuh dengan kain atau tali dengan harapan menghentikan laju racun. Cara ini justru dapat membuat pembuluh darah tersumbat dan menyebabkan komplikasi yang lebih berbahaya.

8. Segera menuju ke rumah sakit

Ambil tindakan sesegera mungkin untuk mendapat penanganan yang intensif. Walau digigit ular yang tidak beracun sekalipun, gigitan ular berisiko membuat Anda terinfeksi tetanus serta bakteri berbahaya.

KOMENTAR