Perlambatan Ekonomi China akan BerisIko pada Pertumbuhan Ekonomi Global di 2018

Inakoran

Thursday, 04-01-2018 | 00:49 am

MDN
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi China [ist]

Jakarta, Inako

CNBC memprediksikan perlambatan ekonomi China tahun 2018 akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi global. Dalam laporannya,  CNBC menyebutkan bahwa faktor China sering dijadikan patokan oleh sejumlah analis pasar papan atas dalam merumuskan profil risiko mereka tahun 2018.

Pernyataan ini terungkap dalam laporan David Woo, Head of Global Rates, FX and EM FI Strategy & Econ Research Bank of America. Ia mengungkapkan bahwa risiko puncak pertumbuhan ekonomi China kini tengah membuntuti ekonomi global. Tetapi Woo merasa aneh dengan sikap banyak pihak yang berusaha mengabaikan data-data negatif dari China.

Woo menilai, mungkin sampai tahap ini pasar masih menganggap hal itu sebagai hal yang bersifat sementara saja. Dan memang, reli indeks S&P 500 didukung oleh pertumbuhan ekonomi yang lebih baik di seluruh dunia, termasuk China. Stabilitas China kini cukup terjaga seiring perhelatan Kongres Partai Komunis ke-19 pada Oktober 2017 lalu.

Namun, setelah periode kongres tersebut selesai, China kembali fokus menangani persoalan utang di negaranya. Diperkirakan, China akan mengambil tindakan lebih tegas untuk mengontrol pertumbuhan utang.

Meski demikian, Woo memperkirakan  bahwa  China akan terkena dampak buruk dari reformasi pajak di Amerika Serikat (AS). Belum lagi tren kenaikan suku bunga acuan di Amerika oleh bank sentralnya atau The Federal Reserve (The Fed) dapat menyebabkan pelarian modal keluar dari China. Bila modal hengkang, sudah tentu berimbas pada penurunan nilai tukar yuan.

"Jika itu terjadi, Bank Sentral China kemungkinan akan memperketat likuiditas, dan pada gilirannya berimbas pada perlambatan pertumbuhan ekonomi mereka," tulis Woo dalam sebuah laporan  akhir tahu, seperti dikutip CNBC, akhir pekan lalu.

 

KOMENTAR