Permintaan Jamur Di Kalsel Tinggi

Binsar

Thursday, 26-07-2018 | 13:55 pm

MDN
Pebudidaya Jamur di Kalsel [ist]

Banjarmasin, Inako – 

Potensi bisnis jamur di daerah Kalimantan Selatan sangat menjanjikan. Pasalnya, permintaan jamur di daerah itu sangat tinggi, sementara produksi jamur masyarakat masih jauh di bawah permintaan.

Demikian pengakuan salah seorang pembudidaya jamur Yuniar Eliani, di Banjarmasin, Rabu (25/7/2018). Menurutnya, permintaan jamur masih sangat tinggi, sehingga berapapun produksi yang dihasilkan oleh petani jamur, pasti akan laku terjual.

Ilustrasi [ist]


Yuniar mengaku, dirinya menerima permintaan jamur dari berbagai pelanggan mencapai 30 kilogram per hari. Dari jumlah itu, dia hanya mampu memasok 15 kilogram. Untuk mememnuhi kekurangan 15 kg, dia harus minta bantuan sejumlah petani pembudidaya jamur lainnya di sekitar daerah tempat dia berusaha.

"Saya sangat kewalahan memenuhi permintaan jamur beberapa rumah makan yang ada di Banjarmasin, karena produksi yang masih terbatas," katanya.

Yuniar yakin, pertanian jamur, merupakan sektor yang masih sangat menjanjikan untuk dikembangkan oleh para petani, selain perawatannya yang tidak terlalu sulit, keuntungan yang dihasilkan juga lumayan besar.

Misalnya saja, tambah dia, untuk menanam tiga ribu baglog, diperlukan modal Rp18 juta karena harga satu baglog Rp6 ribu, ditambah biaya membuat rak dan lainnya, maka modal yang diperlukan sekitar Rp20 juta lebih.

Ilustrasi [ist]


Dari modal tersebut, tambah Yuniar, bisa kembali dalam jangka waktu sekitar tiga bulan panen.

Menurut dia, dalam satu kilogram jamur, harganya Rp27.500. Hasil panen rata-rata untuk tiga ribu baglog sekitar 15 kilogram per hari. Jadi Rp27.500 ribu X 15 ribu maka pendapatannya Rp412.500 per hari.
 

KOMENTAR