Pertumbuhan Melambat, Bank Longgarkan Syarat Kredit Untuk Kejar Target Hingga Akhir Tahun

Hila Bame

Wednesday, 16-10-2019 | 20:33 pm

MDN
Bank Indonesia (foto Inakoran.com)

Jakarta, Inako

Survei Bank Indonesia (BI)  mengindikasikan penurunan kepercayaan diri bank dalam menjaga pertumbuhan fungsi intermediasi pada kuartal terakhir 2019.

Para bankir pun merespons hal tersebut dengan strategi melonggarkan kebijakan penyaluran kredit guna mendorong pembiayaan tahun ini dalam kurun waktu yang tersisa.

Hal itu berdasarkan hasil survei perbankan yang dipublikasikan, Rabu (16/10/2019). Survei ini mengambil sampel secara purposive terhadap 40 bank umum dengan pangsa pasar kredit sekitar 80%.

Berdasarkan survei tersebut, pelonggaran kebijakan penyaluran kredit tercermin dari Indeks Lending Standard (ILS) pada kuartal IV/2019 sebesar 11,8%, lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, 12,0%.

Relaksasi ILS utamanya akan dirasakan oleh kredit kepemilikan rumah atau apartemen, kredit investasi, serta kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Sementara itu, pada saat yang sama ILS kredit modal kerja justru naik dari 10,2% menjadi 11,1%.

Aspek kebijakan penyaluran kredit yang akan diperlonggar antara lain plafon kredit, suku bunga, dan agunan. Namun pada sisi lain, hasil survei BI memperkirakan jangka waktu dan biaya persetujuan kredit akan lebih ketat.

Kepala Riset Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Lando Simatupang menyampaikan intensifikasi penyaluran kredit pada akhir tahun merupakan strategi yang cukup relevan dilakukan oleh pelaku industri perbankan. Bank akan berupaya mencari celah menyalurkan dana kepada pihak ketiga, meski kondisi ekonomi lesu.

Setidaknya, saat ini peluang pelonggaran yang dimiliki bank adalah penurunan suku bunga acuan bank sentral. Pemangkasan BI-7DRR sebesar 75 basis poin pada awal kuartal III/2019 memberikan sedikit ruang bagi perbankan.

Sumber Bank Indonesia. 

 

TAG#BI

198736818

KOMENTAR