Perusahaan AS Mulai Terpukul Akibat Perang Dagang

Sifi Masdi

Monday, 29-10-2018 | 17:35 pm

MDN
Ilustrasi perang dagang AS-China [ist]

New York, Inako

Perusahaan-perusahaan AS dikabarkan sudah mulai terpukul dampak perang dagang yang digulirkan Presiden Donald Trump terhadap China. Perusahaan-perusahaan itu terimbas kenaikan tarif.

Kekhawatiran yang sebelumnya disuarakan oleh perusahaan-perusahaan AS kini semakin nyata terasa. Sebab, pemesanan baru dari China harus terkena tarif yang lebih tinggi yang diterapkan pemerintahan Trump.

Dikutip dari Business Insider, Jumat (26/10/2018), survei yang dilakukan Federal Reserve dan beberapa perusahaan riset pasar menemukan meluasnya kekhawatiran tentang tarif impor. Sementara itu, masing-masing perusahaan mulai menghitung biaya baru hingga mencapai puluhan juta dollar AS karena ada tarif.

Beige Book yang dirilis The Fed mencatatkan peningkatan kekhawatiran terkait perang dagang AS-China. Beige Book berisi kumpulan sudut pandang dari 12 Fed regional.

Kata "tarif" muncul 51 kali pada Beige Book edisi terbaru yang dirilis pada Rabu (24/10/2018) waktu setempat. Angka itu naik dibandingkan pada edisi September dan Juli 2018, yang tercatat masing-masing 41 kali dan 31 kali.

Ada sejumlah kekhawatiran terkait perang dagang yang tercatat di dalam Beige Book. Pertama, perusahaan-perusahaan AS khawatir bahan baku dari luar AS akan semakin mahal harganya.

Banyak di antara barang-barang tersebut digunakan di dalam produk yang dijual oleh perusahaan AS kepada konsumen. Sehingga, biaya impor yang lebih tinggi mendorong kenaikan biaya bagi perusahaan dan harga di tingkat konsumen pun terkerek.

Kedua, kebijakan balasan terhadap tarif yang diterapkan Trump membuat perusahaan susah menjual barang-barangnya ke negara seperti China dan Kanada. Akibatnya, harga di tingkat produsen di AS menjadi rendah. Perusahaan pun menerima pendapatan yang lebih rendah untuk produk mereka. 


 

KOMENTAR