Perwira Paspampres Rudapaksa Prajurit Kostrad saat Tugas KTT G20 di Bali

Jakarta, Inakoran.com
Seorang prajurit wanita menjadi korban rudapaksa oleh seorang perwira TNI. Prajurit wanita dari kesatuan Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) itu diduga dirudapaksa di Bali oleh seorang perwira Pasukan Penagaman Presiden (Paspampres).
Rudapaksa itu diduga terjadi saat korban bertugas sebagai salah satu petugas pengamanan KTT G20 di Bali pada November lalu.
Pada 15 November malam, pelaku datang ke tempat korban, yakni di salah satu hotel di Bali. Dia datang ke tempat korban dengan dalih izin koordinasi.
Tanpa curiga sedikit pun, korban membiarkan pelaku masuk dan keduanya kemudian berbincang di sofa secara terpisah.
Saat itu korban sedang tidak enak badan. Pelaku menggunakan kesempatan itu untuk merudapaksa korban.
Saat bangun di pagi hari, korban sudah dalam keadaan tidak berbusana. Peristiwa ini membuat korban sangat trauma.
Danpuspomad Letjen Chandra W Sukotjo pada Jumat (2/12/2022) menyebut pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Sambil menunggu proses hukum lebih lanjut, korban ditahan Mako Paspampres. Wahyu menambahkan, pihaknya masih menunggu panggilan dari POM TNI agar anggotanya diproses sesuai dengan aturan yang berlaku.
Peristiwa keji ini sebelumya dibenarkan oleh Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. Pelaku diketahui berpangkat mayor, sementara korbannya berpangkat letda.
Jenderal Andika juga menjelaskan bahwa perbuatan pelaku termasuk dalam tindak pidana dan dijerat pasal KUHP.
Dia pun meminta agar pelaku diberikan hukuman tambahan berupa pemecatan dari TNI.
TAG#TNI, #Rudapaksa, #KTT, #G20, #Hukum
190215610
KOMENTAR