Petani Banjar Kembangkan Bawang Merah Di Kawasan Perbukitan

Binsar

Tuesday, 28-08-2018 | 11:46 am

MDN
Ilustrasi [ist]

Martapura, Inako –

Petani Desa Kahelaan, Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan berhasil mengembangkan tanaman bawang merah yang ditanam di kawasan perbukitan dan tumbuh subur di saat musim kemarau.

Lahan yang dipilih yakni lahan perbukitan tetapi berada di pinggiran sungai agar lebih mudah melakukan penyiraman dan ditanam saat musim kemarau, sehingga perlu sumber air kontinyu.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Banjar,  Mochammad Fachry  di Martapura, Ahad mengatakan, bawang merah yang ditanam petani di Kecamatan Sungai Pinang itu varietas Brebes. 

"Meski baru ujicoba tetapi hasil yang diperoleh petani bawang merah cukup menggembirakan dan tumbuh subur di perbukitan walau ditanam musim kemarau," ujarnya. 

Ia mengatakan, luasan lahan satu hektare yang ditanami salah satu komoditas bumbu masakan itu mampu menghasilkan panen yang mencapai enam ton dengan waktu tanam selama 65 hari.

Dijelaskan, jika tanaman bawang merah itu dipertahankan hingga 75 hari maka hasilnya lebih besar dan menguntungkan bagi petani karena produksinya banyak dan hasil penjualan juga meningkat. 

"Kami sudah sangat gembira atas hasil panen ini dan informasi petani, modal menanam bawang lahan satu hektare Rp50,5 juta dan dijual Rp15 ribu per kilogram sehingga potensi penghasilan Rp90 juta," ucapnya. 

Menurut dia, sebelumnya Dinas TPH Kabupaten Banjar sudah pernah beberapa kali mengalami kegagalan mengembangkan tanaman bawang merah, karena cuaca yang membuat tanaman tidak tumbuh normal.

"Sekarang sudah berhasil dan kami akan menyampaikan panen bawang merah di Desa Kahelaan ini disampaikan ke Dinas TPH Kalsel agar mendukung pengembangan bawang merah," ujarnya. 

Sementara itu, Penyuluh Pertanian Lapangan Desa Kahelaan Kecamatan Sungai Pinang, Luthfi mengatakan,  tanaman bawang merah tersebut merupakan bantuan dari Pemerintah Provinsi Kalsel.

Dikatakan, petani yang diserahkan untuk menanam bawang bantuan itu yakni Udi, Hadi Laksono dan Yandi yang tergabung dalam Kelompok Tani Sri Rejeki di bawah naungan Gapoktan Harapan Masa.

 

KOMENTAR