Pilot AS Ternyata Sudah 5 Kali Mengeluh Saat Mengemudi Boeing 737 MAX 8

Washington, Inako
Keputusan Amerika Serikat (AS) mengandangkan seluruh pesawat Boeing 737 MAX dilakukan usai terungkapnya kemiripan antara dua kecelakaan pesawat tipe tersebut di Jakarta dan Ethiopia. Hal itu senada dengan laporan para pilot di AS yang sudah lima kali melaporkan masalah dengan Boeing 737 MAX 8 sejak akhir tahun lalu.
Seperti dilansir AFP dan Politico, Kamis (14/3/2019), laporan-laporan pilot AS itu didapat dari pengkajian pada database insiden milik Otoritas Penerbangan Federal (FAA) yang memampukan para pilot melaporkan sendiri masalah-masalah yang muncul saat penerbangan. Identitas maupun maskapai sang pilot tidak diungkapkan.
Laporan itu menyebut bahwa para pilot di AS setidaknya sudah lima kali mengeluhkan masalah dalam mengendalikan Boeing 737 MAX 8 saat momen kritis penerbangan. Insiden yang dilaporkan rata-rata melibatkan sistem anti-stall pesawat, yang diyakini menjadi penyebab jatuhnya Lion Air JT-610, Oktober tahun lalu. Insiden yang menewaskan 189 orang dikaitkan dengan sistem stabilisasi penerbangan yang dirancang mencegah pesawat 'stalling'. Sistem itu disebut sebagai 'MCAS'.
Disebutkan lebih lanjut bahwa laporan para pilot itu semuanya mengeluhkan hidung pesawat yang tiba-tiba menukik ke bawah saat dalam posisi kritis.
Dalam satu insiden di AS yang terjadi November 2018, seorang pilot maskapai komersial melaporkan bahwa saat lepas landas ketika autopilot dalam kondisi aktif, tiba-tiba 'dalam dua atau tiga detik pesawat menukik ke bawah'.
Tukikan itu cukup curam hingga memicu sistem peringatan pesawat yang berbunyi 'Don't sink, don't sink!'. Setelah autopilot dinonaktifkan, pesawat terbang menaiki ketinggian secara normal.
Insiden lain yang terjadi di AS pada November 2018 melibatkan seorang pilot yang mengalami masalah saat dia mengaktifkan autopilot saat terbang mendatar usai pesawat lepas landas.
Laporan terpisah pada Oktober 2018 menunjukkan seorang pilot mengeluhkan autothrottles - yang mengatur pesawat untuk menambah kecepatan dalam parameter tertentu - pada pesawat Boeing 737 MAX 8 yang tidak bekerja dengan baik saat diaktifkan. Pilot itu menyebut dirinya dengan cepat menyadari masalah tersebut dan menyesuaikan dorongan pesawat secara manual untuk terus terbang menanjak.
"Sesaat setelah saya mendengar soal insiden itu dan saya bertanya apakah ada kru lainnya yang mengalami insiden serupa dengan sistem autothrottlepada MAX?" tulis sang pilot dalam laporannya. Pilot itu menyebut dirinya tergolong baru dalam menerbangkan Boeing 737 MAX sehingga 'tidak mampu mengidentifikasi apakah pesawat atau dirinya yang error' saat itu.
FAA dalam pernyataan pada Rabu (13/3) waktu setempat menyatakan ada bukti baru dan data satelit yang telah disempurnakan, yang mengindikasikan kemiripan antara insiden Lion Air JT610 dengan insiden Ethiopian Airlines yang menewaskan 157 orang.
"Itu (kemiripan-red) membutuhkan penyelidikan lebih lanjut soal kemungkinan penyebab bersama untuk dua insiden ini," sebut FAA dalam pernyataannya.
simak juga liputan inakoran.com/inakoTV dengan Dr Armi Susandi Ahli meteorologi dari ITB, jangan lupak "klik Subscribe" agar terhubung dengan info faktual lainnya.
TAG#Amerika Serikat, #Boeing, #Boeing 737 MAX 8, #Maskapi Penerbangan
198731690
KOMENTAR