PM Inggris Berusaha Tolak Referendum Brexit Kedua di Parlemen

Sifi Masdi

Monday, 17-12-2018 | 17:50 pm

MDN
PM Inggris Theresa May [ist]

London, Inako

Perdana Menteri Theresa May akan menyatakan penolakannya terhadap referendum Brexit kedua, Senin (17/12/2018). Ia akan mengatakan kepada parlemen bahwa pemungutan suara tersebut akan menghancurkan keyakinan masyarakat Inggris dan menyebabkan kerusakan politik yang tidak dapat diperbaiki lagi.

Di saat May menghadapi kebuntuan di parlemen terkait perjanjian keluarnya Inggris dari Uni Eropa dan sikap blok euro tersebut yang menolak negosiasi ulang, semakin banyak politisi yang meminta diadakan referendum kedua demi memecah kebuntuan.

Namun, May dan para menterinya telah menepis kemungkinan pemungutan suara kedua dengan mengatakan langkah tersebut akan memperdalam perpecahan Inggris serta mengkhianati hasil referendum di 2016 lalu.

Ini meningkatkan risiko Inggris akan keluar dari UE tanpa kesepakatan hanya empat bulan jelang Brexit resmi berlaku Maret tahun depan. Skenario tersebut dikhawatirkan beberapa pelaku bisnis akan menjadi bencana bagi perekonomian terbesar kelima di dunia itu.

"Mari kita tidak menghancurkan kepercayaan masyarakat Inggris dengan mencoba mengadakan referendum lagi," menurut inti pidato yang akan ia sampaikan di parlemen yang dirilis lebih awal, dilansir dari Reuters.

"Pemungutan suara lainnya akan menyebabkan kerusakan yang fatal terhadap integritas politik kita, karena bagi jutaan warga yang percaya pada demokrasi, ini berarti demokrasi kita tidak berjalan," ujarnya.

"Pemungutan suara lagi sepertinya akan menghambat kita lebih jauh dibandingkan yang sebelumnya."

May akan kembali berbicara di parlemen setelah mengunjungi Brussels pekan lalu untuk meminta para pemimpin UE agar memberinya jaminan untuk backstop Irlandia Utara.

Namun, meski para pemimpin UE mengatakan mereka bersedia membantu May, mereka memperingatkan sang perdana menteri bahwa ia tidak dapat merundingkan kembali perjanjian yang telah disepakati sebelumnya.



 

KOMENTAR