Prabowo Akui Risih dengan Istilah “Gerakan Nasional Cinta Prabowo”

Sifi Masdi

Sunday, 25-11-2018 | 21:43 pm

MDN
Capres Prabowo Subianto [ist]

Jakarta, Inako

Capres Prabowo Subianto menghadiri deklarasi Gerakan Nasional Cinta Prabowo (GNCP) di Balikpapan, Kalimantan Timur. Tapi, ternyata Prabowo risih dengan nama gerakan itu. Kenapa ya?

"Sebenarnya saya agak risih kok pake nama saya sih Gerakan Nasional Cinta Prabowo. Prabowo itu hanya manusia biasa, hanya seorang patriot, saya itu mau awalnya mau pensiun karena usia saya sudah tidak muda tapi saya melihat bahwa kondisi bangsa semakin tidak baik, karena itu saya membulatkan tekad untuk berjuang menciptakan keadilan dan kemakmuran bagi rakyat Indonesia," kata Prabowo seperti disampaikan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi dalam keterangan tertulis, Minggu (25/11/2018). 

Deklarasi ini berlangsung di Gedung DOME, Balikpapan. Prabowo mengaku kesulitan untuk menembus 'barikade' emak-emak yang menyambutnya saat tiba untuk foto dan bersalaman. 

"Tadi saya mau masuk gedung itu susahnya bukan main, ini rakyat Kalimantan luar biasa, saya memahami karena semangat kalian untuk berjuang bersama saya, terima kasih semangatmu terima kasih kawan-kawan koalisi Adil Makmur, terima kasih relawan relawan," ungkap Prabowo. 

Candaan pun dilontarkan Ketum Gerindra ini. Dia menyebut tangan emak-emak di Kaltim sangat keras. 

"Apalagi emak-emak Kalimantan Timur itu semangatnya bukan main, sampai sampai waktu salaman saja tangannya keras sekali. Ibu-ibu aja tangannya keras apalagi bapak bapaknya ini," kata Prabowo disambut tawa pendukungnya. 

Kepada para pendukungnya, Prabowo menegaskan bahwa perjuangannya adalah untuk menyejahterakan seluruh keluarga di Indonesia. Sebagai laki-laki, dia merasakan bahwa hal yang terberat yang dipikirkan oleh laki-laki berkeluarga adalah tentang memikirkan kehidupan keluarganya untuk esok hari. 

"Begitu juga kaum ibu, dia juga berjuang untuk mengurus keluarganya dan pasti berharap yang terbaik untuk masa depan anak-anaknya," papar Prabowo. 


 

 

KOMENTAR