Prabowo Kritik Pertumbuhan Ekonomi 5% dengan Ungkapan “Ndasmu”

Sifi Masdi

Monday, 08-04-2019 | 10:07 am

MDN
Capres Prabowo Subianto [inakoran.com]

Jakarta, Inako\

Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto mengkritik pertumbuhan ekonomi 5% dengan ungkapan 'ndasmu'. Pernyataan yang disertai guyonan ini diungkapkannya dalam kegiatan kampanye akbar di Gelora Bung Karno (GBK) Senayan Jakarta, Minggu (7/4/2019).

Mulanya, Prabowo meminta jeda untuk minum kopi dalam pidatonya.

"Sebentar saya minta izin minum dulu ya," katanya.

"Laki-laki minum kopi. Eh ini maaf-maaf ini pidato kebangsaan, nggak boleh banyak guyon, betul? Dikit-dikit guyon boleh," sambungnya.

Kemudian, Prabowo melontarkan candaan berbau sentilan. Salah satunya mengenai pertumbuhan ekonomi sebesar 5%.

"Kalau terlalu serius, kalian ngantuk, betul, kalian mau dengar pemimpin politik Indonesia memberi sambutan 'saudara-saudara sekalian, ekonomi Indonesia baik, pertumbuhan 5%'. 5% ndasmu!" ujarnya.

Kemudian, dia menyinggung harga-harga terkendali dan kemiskinan menurun. Prabowo menambahkan, menurun dari kakek ke cucu. Selanjutnya, Prabowo juga menyinggung masalah infrastruktur dan bagi-bagi kartu.

"Kita membangun banyak infrastruktur, nanti rakyat kita bagi kartu-kartu'. Bung kita butuh kerjaan bukan kartu. Betul?"celetuk Prabowo.

Prabowo mengaku telah bertahun-tahun berkeliling di Indonesia. Dalam kegiatannya itu, dia bilang kekayaan Indonesia lari ke luar negeri.

"Jadi masalah bangsa adalah bahwa rakyat kita tidak sabar lagi, yang kau wakili hari ini ingin perubahan ingin kekayaan bangsa Indonesia kembali ke tangan rakyat Indonesia," katanya.

"Saudara-saudara sekalian, Prabowo Subianto sudah berapa belas tahun keliling Indonesia dan mengatakan bahwa kekayaan Indonesia diambil keluar dari Republik Indonesia," ujarnya.

Namun, hal itu disanggah para elit. Tapi, Prabowo menyebut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan ada kebocoran Rp 2.000 triliun."Tapi elit Indonesia selalu tidak membantah, tidak menyanggah tapi mengejek. Ditanya, mana buktinya? Tahu-tahu 3 hari lalu KPK Komisi Pemberantasan Korupsi dia mengatakan yang bocor Rp 2.000 triliun. Selama ini Prabowo mengatakan Rp 1.000 triliun hilang, KPK mengatakan Rp 2.000 triliun hilang," ungkapnya.

 

KOMENTAR