Prabowo Sebut Korupsi Indonesia Sudah Stadium 4 kepada Media Asing

Sifi Masdi

Monday, 08-04-2019 | 21:01 pm

MDN
Cawapres Prabowo Subianto [inakoran.com]

Jakarta, Inako

Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, mengatakan bahwa korupsi di Indonesia sudah arah. Ia mengibaratkan fenomena korupsi di Indonesia seperti penyakit stadium 4.

Menurut Prabowo, hal itu pernah ia ungkapkan saat diwawancarai oleh wartawan dari media asing.

"Terlalu banyak korupsi di republik ini. Ada wartawan asing tanya ke saya, saya bilang korupsi di Indonesia sudah menjadi penyakit stadium 4. Aku bilang stadium 4, sudah parah," ujar Prabowo saat berkampanye di stadio Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, Minggu (7/4/2019).

Prabowo mengatakan, maraknya praktik korupsi tersebut menyebabkan hilangnya sumber daya ekonomi yang seharusnya dapat menyejahterakan masyarakat.

Akibatnya, kata Prabowo, banyak masyarakat yang tak bisa mendapatkan akses terhadap air bersih dan kelaparan.

Ada pula warga yang gantung diri karena tidak bisa memberikan makanan ke anak-anaknya. Dalam wawancara itu, Prabowo juga mengungkapkan bahwa ia merasa muak melihat kondisi sebagian masyarakat Indonesia yang kesusahan.

Oleh sebab itu, ia memutuskan kembali maju sebagai calon presiden untuk mengubah keadaan.

"Saya katakan ke wartawan asing itu. Ia tanya kenapa Pak Prabowo masih maju di politik. Dia tanya, Anda kan sudah mapan, Anda bagian dari elite, kenapa masih berjuang di politik?" kata Prabowo menirukan wartawan itu.

"Saya jawab i'm disgusted. Saya muak dengan keadaan ini. Ini bukan republik yang saya bela. Ini bukan republik yang saya pertaruhkan nyawa saya. Ini bukan republiknya Bung Karno, ini bukan republiknya Bung Hatta, bukan republiknya pendiri-pendiri bangsa kita," ucap dia.

Dalam kampanye akbar Prabowo-Sandiaga tersebut, hadir sejumlah tokoh agama, ulama, serta para petinggi partai politik Koalisi Indonesia Adil dan Makmur. Para petinggi partai yang hadir antara lain Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Presiden PKS Sohibul Iman, Sekjen PAN Eddy Soeparno, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani dan Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso. Hadir pula tiga putri Presiden Soeharto, yakni Siti Hediati Hariyadi, Siti Hardijanti Rukmana, dan Siti Hutami Endang Adiningsih.

 

 

KOMENTAR