PSI: Jangan hanya Wacana, Dirut Pertamina harus Usut dan Tunjuk Hidung Pelaku Penyelewangan Solar Bersubsidi

Jakarta, Inako

Juru bicara bidang ekonomi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Andre Vincent Wenas menilai Pertamina sebenarnya tidak sulit mengungkapkan pelaku penyelewengan solar bersubsidi.

“Bukanlah merupakan hal yang sulit bagi Pertamina untuk bisa mengetahui siapa pelaku penyelewengan solar bersubsidi. Maka segera saja koordinasi dengan Polri untuk usut tuntas!,” ujar Andre Wenas pada Selasa (29/03/2022). 

Baca juga: Airlangga Hartarto Ajak Presidensi G20 Tempatkan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan di Jantung Forum

Seperti diketahui, Dirut Pertamina Nicke Widyawati, mengungkapkan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, pada Senin (28/3/2022) tentang adanya dugaaan penyelewengan penggunaan solar subsidi oleh industri besar seperti perusahaan tambang dan sawit.

Hal ini menyebabkan terjadinya kelangkaan solar subsidi dan datanya menunjukkan telah terjadi peningkatan 93 persen penjualan solar subsidi, sementara penjualan solar non-subsidi atau Dex Series turun jadi hanya 7 persen.

“Makanya Direktur Utama Pertamina janganlah hanya melempar wacana, langsung saja bertindak, koordinasi dengan Polri, usut dan kalau perlu tunjuk hidung, siapa saja pelakunya? Lagi pula, bukankah BBM solar itu distribusinya semestinya relatif terkendali, mulai dari kilang, naik ke kapal, masuk ke Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM), lalu distribusi sampai ke SPBU.

Dan itu semua tercatat setiap mililiternya. Apalagi sekarang banyak SPBU yang sudah terdigitalisasi. Harusnya hitungan jam sudah ketahuan pelakunya,” ujar Andre.

Dia mengingatkan bahwa ini bukan perkara kecil karena dampak pemborosan uang, waktu dan tenaga secara nasional sangat besar. Apalagi, persoalan ini menyebabkan lost-opportunity gegara keterlambatan gerak transportasi atau logistik secara makro.

PSI menurut Andre mengharapkan agar polemik gegara penyelewengan solar subsidi seperti ini segera diatasi. Pasalnya polemik ini secara politik merugikan Presiden Jokowi.

“Ingat, BBM itu isu sensitif, butuh tindakan tegas Dirut Pertamina. Segera," Tutup Andre.