Publik AS Dukung Rencana Pemecatan Donald Trump Sebagai Presiden

Sifi Masdi

Tuesday, 01-10-2019 | 09:22 am

MDN
Presiden AS Donald Trump [ist]

Washington, Inako

Penyelidikan terhadap skandal pembicaraan telpon antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelengski sudah dimulai. Skandal tersebut terungkap pada  awal pertengahan September lalu.

Dalam rekaman pembicaraan telpon seperti dirilis oleh Gedung Putih minggu lalu terungkap bahwa Trump menahan dana bantuan militer untuk Ukraina sebesar US$ 400 juta dan menekan Zelensky menyelidiki Hunter Biden, putra Joe Biden yang akan menjadi pesaing Trump dalam Pemilu Presiden AS 2020.

Bagaimana pendapat warga AS terhadap skandal ini dan sejauh mana Trump dapat mempertahankan posisinya sebagai Presiden AS?

Pasca skandal tersebut Reuters mengadakan jajak pendapat yang berlangsung dari 26-30 September. Hasilnya cukup mengejutkan. Hasil survei menunjukkan 45% warga AS  yakin Trump harus 'dipecat', naik dari survei sebelumnya 37% lain. Sedangkan 41% lain tidak menginginkannya sementara 15% tidak tahu.

Angka warga yang ingin Trump segera lengser juga naik signifikan di antara para pendukung yang terafiliasi dengan partai. Di kalangan Partai Demokrat angkanya mencapai 74%.

Sementara untuk Partai Republik, ada kenaikan 3 poin menjadi 13%. Sedangkan warga yang tidak terafiliasi keduanya sekitar 37%.

"Dalam jejak pendapat, didapati juga bahwa dua dari tiga orang Amerika setuju jika pejabat negara harus dicopot, jika menggunakan jabatannya untuk bekerja sama dengan pemerintah asing untuk menyerang saingan politiknya," tulis Reuters, Selasa (1/10/2019).

 

KOMENTAR