Pulau Sabang Mulai Dilirik Investor Abu Dhabi

Sabang, Inako –
Pesona Kota Sabang (Pulau Weh), Provinsi Aceh, begitu kuat sehingga sejumlah investor mancanegara mulai melirik daerah itu sebagai salah satu wilayah mereka menanamkan modalnya di Indoenesia.
Investor dari Golden Compass General Trading di Abu Dhabi Uni Amirat Arab, misalnya. Belum lama ini telah datang ke Sabang untuk melihat kemungkinan investasi khususnya dalam bidang pariwisata dan perdagangan di daerah itu.
“Investor dari Abu Dhabi, Saeed Almansouri bersama mitranya, M Ali Assegaf sudah berkunjung ke Sabang, Kamis lalu,” kata Deputi Bidang Komersial dan Investasi pada Badan Pengusahaan Kawasan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS), Agus Salim, di Sabang, belum lama ini.
Menurut Agus Salim, sebelumnya, Saeed Almansouri bersama rombongan sudah beberapa kali Aceh dan Sabang serta Kantor BPKS untuk menjajaki peluang investasi yang mungkin bisa dikembangkan di Sabang.
Agus Salim didamping Fauzi Umar, Deputi Bidang Teknologi Pembangunan dan Tata Ruang mempresentasikan potensial yang ada di kawasan Sabang dan selanjutnya dilakukan kunjungan lapangan ke beberapa lokasi untuk dijajaki peluang-peluang investasi.
Dikatakan, untuk membangun pariwisata, investor Arab tersebut tertarik membangun hotel berbintang di dekat pelabuhan CT-3 BPKS.
Selama ini Sabang belum memiliki hotel berbintang sehingga pada saat ada event-event internasional kekurangan dari segi akomodasi.
"Oleh karena itu, bila ada hotel berbintang cukup bagus, kita bisa membuat event besar yang bisa diadakan di Sabang dan itu sebagai potensi yang luar biasa," ujar Agus.
Dikatakan, selain pariwisata, mereka juga tertarik untuk menginvestasikan di bidang minyak dan gas.
"Kawasan Sabang mempunyai empat sektor prioritas yakni pariwisata, pelabuhan, indutri dan perdagangan, serta perikanan. Dan kita sudah menunjukan pada mereka potensi investasi baik di pariwisata, pelabuhan, bangker servis, perdagangan," ujarnya.
Bahkan, lanjut dia, mereka juga melihat kapal-kapal lalu lalang di Selat Malaka yang bisa dipandang dengan mata telanjang.
Ia menyebutkan, selama ini lebih dari 200 kapal peti kemas melewati Selat Malaka, kapal ini biasanya isi BBM di Singapura, dan BPKS menawarkan Pelabuhan Sabang sebagai tempat Depot untuk isi BBM, karena di pelabuhan Singapura kapalnya sudah berlebih.
"Di sini bisa ambil keuntungan 2-3 persen dari pangsa pasar Singapore, sehingga ini menjadi suatu insentif bagi kapal untuk isi BBM dan tidak perlu antri kalau ke Sabang," tutur dia.
Selain Pelabuhan Bebas Sabang pihak Abu Dabi ini bisa berbisnis di bidang BBM dan membeli langsung minyak di Timur Tengah untuk bawa ke Sabang di perdagangkan sebagai kawasan FTZ dan tidak dikenakan pajak, sehingga memudahkan salah satu keuntungan bagi mereka dan bisa menjual dengan harga murah kepada kapal-kapal yang singgah atau melewati Selat Malaka.
Potensi pelabuhan Sabang juga bagus untuk peti kemas, mereka juga melihat pelabuhan sebagai suatu alternatif bila terjadi bungker servis, tambahnya.
Terkait aturan dan landasan hukum, katanya, saat ini pihak BPKS telah menerima pelimpahan wewenang dari pemerintah yang salah satunya adalah untuk menerbitkan PMA yaitu Perka BKPM No 10 dan Perka BKPM No 11 tahun 2013.
"Kita sudah bisa menerbitkan langsung, yang selama ini PMA hanya bisa dikeluarkan di kantor pusat BKPM, tapi dengan ada pelimpahan kewenangan ini untuk pelaku bisnis yang ada di kawasan Sabang bisa langsung diterbitkan di kantor PTSP BPKS," katanya.
Sejauh ini sudah dikeluarkan 11 PMA yang bergerak khusus di bidang pariwisata yaitu membangun resort, bungalow, bangun restaurant yang ada di Iboh dan Gapang, tambah Agus Salim.
Selain itu, BPKS juga bisa menerbitkan izin VOA, karena pelabuhan bebas Sabang sudah terdaftar dalam IMO Number di organisasi maritime dunia, yang telah menerapkan aspects Escort hingga memberikan jaminan dalam pengamanan bagi kapal-kapal dunia untuk singgah di Pelabuhan bebas sabang, terang Agus.
TAG#Pengusaha Timur Tengah, #Pulau Sabang, #Potensi Wisata
198736553
KOMENTAR