Puluhan Hektar Sawah Di Lebak Terancam Gagal Panen Karena Diserang Hama Tikus

Binsar

Tuesday, 24-07-2018 | 08:29 am

MDN
Puluhan Hektar sawah di Lebak diserang hama tikus [ist]

Lebak, Inako – 

Sejumlah petani di Lebak, Banten mengeluh lantaran puluhan hektar sawah mereka yang terletak di Blok Cemplang, Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak, diserang hama tikus, sehingga akan berdampak pada rendahnya produksi pangan di daerah itu dalam musim panen kali ini.

"Kita berharap serangan hama tikus itu tidak meluas," kata Rembang (55) seorang petani di Blok Cemplang Kabupaten Lebak, Minggu.

Untuk mencegah gagal panen, petani telah melakukan sejumlah langkah antisipasi antara lain dengan pengeposan belerang dan mengumpan racun tikus untuk membunuh mata rantai penyebaran populasi tikus. Selain itu, petani juga juga melakukan pembunuhan massal dengan cara menggali lubang-lubang di sekitar sawah sebagai sarang tikus.

Sawah gagal panen akibat hama tikus [ist]


Meski demikian, serangan hama tikus itu masih relatif normal dan belum mengancam gagal panen. "Kami berharap sawah seluas empat petak bisa dipanen pada Agustus mendatang," kata Rembang.

Begitu juga Ahmad (50) petani Warunggunung Kabupaten Lebak mengatakan saat ini, serangan hama tikus menimbulkan kerugian petani karena berdampak terhadap produktivitas pangan. Serangan hama tikus itu menyerang bagian batang padi hingga tanaman jatuh dan mereka mengigit butiran gabah.   

"Kami sudah melaporkan kejadian hama tikus itu ke Dinas Pertanian dan Perkebunan setempat dan bergerak cepat untuk ditanggulangi," katanya.

Ilustrasi [ist]


Kepala Seksi Perlindungan Tanaman Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak Itan mengatakan pihaknya telah melaksanakan pencegahan serangan hama tikus dengan melakukan aksi pengeposan belerang ke lubang-lubang tikus juga mengumpan racun tikus.    

Selain itu juga melakukan gerakan pembunuhan massal yang melibatkan petani setemat. "Kami yakin pengendalian serangan hama tikus tidak mempengaruhi  produksi swasembada pangan," katanya.

KOMENTAR