Qantas Australia memangkas 6.000 pekerjaan dalam restrukturisasi pasca-COVID

Hila Bame

Thursday, 25-06-2020 | 08:29 am

MDN

 

 Sydney, Inako

 

Qantas Australia memotong 6.000 staf dan menerbangkan 100 pesawat selama setidaknya satu tahun dalam blitz pemotongan biaya US $ 10 miliar sebagai tanggapan terhadap krisis COVID, maskapai mengumumkan Kamis (25 Juni).

Simak kawasan Bisnis Tangerang

 

 

CEO Alan Joyce mengatakan rencana tiga tahun untuk menyelamatkan kapal induk Australia dari "krisis terbesar yang pernah dihadapi industri kita" juga akan melihat setengah dari 29.000 staf perusahaan tetap cuti selama berbulan-bulan.

"Tahun ini seharusnya menjadi salah satu perayaan untuk Qantas. Ini seratus tahun kita," kata Joyce dalam sebuah pernyataan.

"Jelas, itu tidak berjalan sesuai rencana."

Pandemi virus corona telah memaksa Qantas untuk membatalkan hampir semua penerbangan internasionalnya hingga setidaknya Oktober dan memangkas rute domestik.

Sementara perjalanan domestik mulai meningkat karena sebagian besar wilayah Australia telah berhasil mengatasi epidemi, perbatasan internasional negara itu diperkirakan akan tetap tertutup untuk sebagian besar lalu lintas penumpang hingga tahun depan.

Dan lonjakan baru-baru ini dalam kasus COVID-19 baru di Melbourne, kota terbesar kedua di Australia, telah menjadi pengingat bahwa pandemi tetap menjadi ancaman.

"Kami harus memposisikan diri selama beberapa tahun di mana pendapatan akan jauh lebih rendah. Dan itu berarti menjadi maskapai kecil dalam jangka pendek," kata Joyce dalam mengungkap "rencana pemulihan pasca-COVID".

Selain pemotongan biaya AUD $ 15 miliar, rencana tersebut termasuk peningkatan hingga AUD $ 1,9 miliar (US $ 1,3 miliar) dalam ekuitas.

Kehilangan 6.000 pekerjaan akan menghantam Qantas dan anak perusahaannya, Jetstar, sementara perusahaan berharap setengah dari 15.000 staf yang diberhentikan sejak Maret akan kembali bekerja pada akhir tahun ini, kata Joyce.
 

Qantas mendaratkan sekitar 150 pesawat pada Maret, termasuk sebagian besar pesawat berbadan lebar, dan 100 dari mereka akan tetap tidak beroperasi selama setidaknya satu tahun, katanya Kamis.

Selain pemulihan bertahap penerbangan domestik, yang menurut Joyce harus mencapai 40 persen dari tingkat pra-COVID pada bulan Juli, ada harapan untuk dimulainya kembali penerbangan internasional antara Australia dan negara tetangga Selandia Baru yang terbatas, yang juga berhasil menahan penyakit.

Maskapai penerbangan layanan penuh kedua Australia, Virgin Australia, masuk ke administrasi sukarela pada akhir April.

Dua perusahaan investasi yang berbasis di AS telah mengajukan tawaran saingan untuk menyelamatkan Virgin Australia.
 

TAG#QANTAS, #AUSTRALIA

190215031

KOMENTAR