Radiant Utama Incar Blok Mahakam

Sifi Masdi

Thursday, 28-06-2018 | 18:54 pm

MDN
PT Radiant Utama Interinsco Tbk [ist]

Jakarta, Inako

Harga minyak yang menurun sejak 2015 hingga 2016 membuat PT Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS) putar otak mencari kontrak-kontrak baru. Tidak hanya di sektor migas, RUIS juga mengincar pekerjaan di sub sektor lainnya seperti pembangkit listrik dan energi baru terbarukan (EBT).

Presiden Direktur PT Radiant Utama Interinsco Tbk Sofwan Farisyi mengatakan perseroan memperluas bisnis dari sektor minyak dan gas menjadi perusahaan yang bergerak di sektor energi. Dengan begitu, perseroan berharap bisa mendapat kontrak juga di proyek listrik dan energi baru terbarukan

Dengan strategi tersebut, Sofwan menargetkan perseroan bisa mendapatkan kontrak on hand sebesar Rp 2,2 triliun hingga akhir tahun. Saat ini perseroan sudah membukukan kontrak on hand sebesar Rp 2 triliun.

Untuk mencapainya, Sofwan menyebut RUIS tengah mengincar kontrak besar di Proyek Blok Mahakam yang saat ini dioperatori oleh PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM). Kontrak baru di Blok Mahakam ini menjadi angin segar bagi perusahaan jasa seperti RUIS.

Pasalnya Total EP Indonesie yang merupakan kontraktor Blok Mahakam sebelumnya telah menurunkan investasi di blok tersebut di masa akhir kontrak karena tidak mendapatkan kepastian perpanjangan kontrak oleh pemerintah. Namun sejak pemerintah memutuskan Pertamina sebagai operator baru Blok Mahakam per Januari 2018, pekerjaan-pekerjaan jasa migas di Blok Mahakam mulai bergerak kembali.

Sofwan menyebut tahun ini ada 10 tender yang akan diadakan oleh PHM untuk Blok Mahakam. Total nilai kontrak dari 10 tender tersebut mencapai Rp 1 triliun.

"Kami targetkan dua sampai tiga kontrak kami dapat, tendernya launch Juli-Agustus," kata Sofwan dalam public expose Kamis (28/6).

Selain mengincar kontrak dari tender baru di Blok Mahakam tahun ini, Sofwan juga bilang perseroan berharap bisa mendapatkan kepastian perpanjangan kontrak untuk kapal dredging selama tiga tahun ke depan di Blok Mahakam. Sofwan mengaku pembicaraan perpanjangan kontrak kapal dredging dengan PHM hampir selesai.

 


 

KOMENTAR