Rekam Jejak Ganjar: Perhatian pada Kelompok Perempuan Dimulai dari 'Keluarga Kecil'

Jakarta, Inakoran.com
Calon presiden nomor urut tiga Ganjar Pranowo memiliki perhatian yang besar terhadap kelompok perempuan di Indonesia. Perhatian itu ia tunjukkan saat menjadi gubernur di Jawa Tengah. Selama sepuluh tahun, Capres usungan PDI Perjuangan, PPP, Hanura, dan Perindo itu memperhatikan pendidikan dan ekonomi perempuan.
Menurut Rahmi Hidayati, penulis buku ‘Ganjar Pranowo untuk Perempuan’, perhatian Ganjar pada perempuan sebenarnya berangkat dari keluarga kecilnya. Dia mengungkapkan, Ganjar adalah tipe suami yang mau melakukan pekerjaan rumah tangga, yang dalam pandangan masyarakat umum, itu mesti dilakukan oleh perempuan.
BACA JUGA: Berantas Korupsi, Ganjar-Mahfud Akan Optimalkan Penegakkan Hukum
“Sekalipun sudah menjadi gubernur, kalau di rumahnya lagi nggak ada ART (asisten rumah tangga), dia yang nyapu, ngepel, cuci piring. Bu Atikoh yang masak,” terang Rahmi saat diskusi ‘Peran Ganjar Pranowo dalam Pemberdayaan Perempuan Indonesia’, di Jakarta pada Jumat (20/01/2024).
Dalam skala yang lebih luas, program-program Ganjar juga selalu berpihak kepada perempuan. Salah satu contohnya adalah Lapak Ganjar yang sangat membantu kelompok perempuan saat terjadinya pandemi Covid-19.
“Ketika kemarin pandemi, terkenal banget Lapak Ganjar. Ibu-ibu yang tadinya jualan kue 10 ribu atau 20 ribu per hari, bisa dapat ratusan ribu per hari setelah ada Lapak Ganjar,” ujar Rahmi.
Selain itu, Ganjar juga membantu para pelaku usaha, terutama kelompok perempuan di Jawa Tengah melalui pelatihan-pelatihan.
“Soal pendidikan, banyak perempuan yang tidak sekolah. Tapi, Ganjar berusaha agar mereka ini tetap punya pengetahuan yang tinggi. Makanya dibuatlah pelatihan-pelatihan, misalnya kelompok perempuan dilatih untuk mengelola usaha, keuangan, produksi, itu diajaran ke ibu-ibu,” tambah penulis buku ‘Ganjar Pranowo untuk Perempuan’ itu.
Rahmi menambahkan, Ganjar meluncurkan aplikasi jogo konco di Jawa Tengah, yang bertujuan agar setiap kekerasan dilaporkan.
“Laki-laki nggak boleh sembarangan sama perempuan. Makanya ada program jogo konco. Setiap orang saling melindungi. Ini program-program untuk menjaga perempuan,” jelas Rahmi.
Dalam diskusi yang dihadiri oleh sebagain besar kelompok perempuan ini, psikolog Tika Bisono mengajak perempuan berani turun ke lapangan dan mengkampanyekan Ganjar-Mahfud.
"Perempuan adalah tiang keluarga, komunitas, dan negara. kekuatan, motivasi, dan kepercayaan menjadi kekuatan kita. Kita harus memelihara the power of hope, harapan," ujar Tika.
"Terus lakukan canvasing, bahkan ketika ditolak. Tetap tersenyum, jangan maki. Lanjutkan perjuangan. Tidak ada kata jera dalam perjuangan. Jaga NKRI dan menangkan Ganjar-Mahfud."
TAG#Ganjar, #Mahfud, #Perempuan, #Berpihak, #Tuanku Rakyat, #Ganjar-Mahfud
198732392
KOMENTAR