Rekomendasi Saham Big Cap: Kamis (6/2/2025)

Jakarta, Inakoran
Dalam beberapa waktu terakhir, banyak emiten big cap mengalami tekanan jual yang signifikan. Situasi ini di satu sisi merupakan tantangan, tetapi di sisi lain merupakan peluang bagi investor untuk melakukan aksi buy ketika harga sahamnya masih murah.
Ada sejumlah emiten Big Cap belakangan ini mengalami tekanan jual selama satu bulan terakhir. Salah satu contohnya adalah saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), yang mengalami net foreign sell mencapai Rp 3,31 triliun. Hal ini berimbas pada harga saham BBCA yang mengalami koreksi sebesar 7,36%, kini berada di level Rp 9.125 per saham. Penurunan ini mencerminkan ketidakpastian yang dihadapi pasar global dan dampaknya terhadap investasi di negara berkembang.
Namun, tidak semua saham big cap mengalami nasib serupa. Saham PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), meskipun mengalami aksi jual asing dengan total net foreign sell mencapai Rp 152,45 miliar, justru menunjukkan performa yang positif dengan penguatan sebesar 20,21% dalam sebulan terakhir.
Fath Aliansyah, Head of Investment Specialist PT Maybank Sekuritas Indonesia, mengungkapkan bahwa pergerakan saham blue chip sangat dipengaruhi oleh sentimen global. Pelemahan indeks dolar, misalnya, dapat menjadi katalis positif bagi saham-saham blue chip.
Di sisi lain, Sukarno Alatas, Head of Equity Research Kiwoom Sekuritas Indonesia, menekankan bahwa meskipun ada tantangan, prospek fundamental emiten big cap masih menjanjikan. Namun, ketidakpastian ekonomi global, terutama dengan adanya perang dagang, tetap menjadi perhatian. Potensi penurunan suku bunga juga bisa memberikan angin segar bagi pasar, menciptakan peluang bagi investor untuk melakukan akumulasi saham.
Berdasarkan analisis yang ada, terdapat beberapa saham yang perlu diperhatikan oleh investor. Untuk PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA), trend kenaikan yang terlihat memberikan sinyal positif, menunjukkan bahwa saham ini patut dicermati. Sementara itu, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) juga menarik perhatian dengan pergerakan sideways-nya, dengan rekomendasi hold dan target harga di level Rp 2.800 per saham.
Ekky Topan, Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori, menyatakan bahwa tekanan jual saat ini bisa menjadi kesempatan bagi investor untuk mengakumulasi saham blue chip secara bertahap. Penurunan harga saham saat ini dapat membuat valuasi saham menjadi lebih menarik. Ekky merekomendasikan PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) dan PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) sebagai saham yang mulai menunjukkan tanda rebound setelah penurunan yang tajam.
KOMENTAR