Retret pemimpin Singapura-Indonesia akan diadakan di Bintan pada 25 Januari

JAKARTA, INAKORAN
Retret Pemimpin Singapura-Indonesia berikutnya akan diadakan pada 25 Januari, kata kementerian luar negeri Indonesia, Kamis (20 Januari).
Dalam konferensi pers, Mirza Nurhidayat, direktur yang membawahi urusan Asia Tenggara di Kementerian Luar Negeri Indonesia, mengatakan bahwa kedua pemimpin akan bertemu di Bintan.
Ia menambahkan, acara tersebut semula dijadwalkan digelar pada 2020. Namun karena pandemi, baru bisa digelar pekan depan.
“Pertemuan Leaders' Retreat ini merupakan modalitas kerja sama kedua negara … hal-hal yang terkait dengan peningkatan kerja sama bilateral antara Indonesia dan Singapura akan dibahas,” katanya.
“Kami terus melakukan persiapan dengan berbagai kementerian dan lembaga terkait untuk memastikan pelaksanaan Leaders' Retreat berjalan sesuai rencana.”
Presiden Joko Widodo terakhir bertemu Perdana Menteri Lee Hsien Loong pada 8 Oktober 2019 untuk retret tahunan yang secara tradisional diadakan untuk membina hubungan bilateral . Mereka tidak memiliki retret sejak karena COVID-19.
Sebelumnya, Jokowi mengatakan bahwa dia akan berdiskusi dengan Lee bagaimana dan kapan kedua negara dapat membuka kembali perbatasan .
“Kita akan bahas penataan koridor perjalanan yang kita harapkan bisa dibuka, tapi tidak di seluruh Indonesia,” ujarnya.
“Mungkin (antara) Bintan dan Singapura, atau Bali dan Singapura, Jakarta dan Singapura, misalnya. Tapi sekali lagi, semua ini harus bertahap," kata Jokowi saat itu.
Perdana Menteri Lee Hsien Loong dan Presiden Indonesia Joko Widodo pada Leaders' Retreat pada 8 Oktober 2019.
TAG#JOKO WIDODO, #Lee Hsien Loong, #BILATERAL, #PERBATASAN, #SINGAPURA, #INDONESIA
190215130
KOMENTAR