Ribuan Hektar Tambak Terendam Banjir Rob, Petambak Alami Kerugian Puluhan Milyar

Hila Bame

Saturday, 06-06-2020 | 13:09 pm

MDN
Petambak ikan bandeng di Indramayu hanya bisa menyelamatkan sedikit ikan bandeng yang dipukul bencana rob sepekan ini

KNTI Desak Pemerintah Turun Tangan, pembakaran modal produksi akibat rob, memicu kelaparan hebat di masa depan, ini bahaya dari tidak ada perbaikan dan pemeliharaan infrastruktur pertambakkan.   

 

Indramayu, Inako

DPD Koperasi Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Indramayu berharap keluhan mereka didengar stakeholder  terkait pengadaan bibit dan pakan usaha tambak ikan dan udang setelah rob menelan segala usaha mereka. 

Kedua,  Perbaikan dan Pemeliharaan infrastuktur pertambakkan segera dilakukan guna mengurangi dampak serupa di masa depan. 

Dewan Pengurus Daerah Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (DPD KNTI) Kabupaten Indramayu-Jawa Barat, mendesak pemerintah daerah dan pusat segera turun membantu nelayan budidaya (petambak) yang mengalami kerugian puluhan Milyar Rupiah, akibat lahan tambak mereka terendam banjir rob yang terjadi selama sepekan ini, demikian Rilis yang diterima Inakoran.com Sabtu (6/6/2020)

 

BACA JUGA;  

H. Yance, DEWA dan ONO SURONO

Ketua DPD KNTI Indramayu, Carikam menjelaskan, hampir sebagian besar lahan tambak di seluruh wilayah Indramayu mulai dari Kecamatan Krangkeng, Karangampel, Juntiyuat, Balongan, Indramayu, Pasekan, Sindang, Arahan, Cantigi, Lohbener, Losarang, Kandanghaur, Sukra, dan Patrol terendam banjir rob.

Rob, telah menghancurkan usaha  tanaman udang dan bandeng  di kawasan tersebut dan berlanjut dengan bencana kelaparan hebat akibat nyata dari sebuah bencana yang seketika melahap usaha produksi ikan  hingga tiada bersisa. 

Modal yang dicemplung dalam usaha pertambakan seketika ludes oleh amukan alam, cuma saja para stakeholder dari tingkat Dinas kabupaten, provinsi hingga pusat didorong untuk mengambil aksi  strategis guna menyelamatkan pengusaha mandiri di sektor perikanan itu.

BACA JUGA:  

Daerah Zona Hijau Diberikan Kesempatan untuk Buka 9 Sektor Ekonomi

20 ribu hektar lahan petambak di Idramayu lumbung ekonomi sektor kelautan dan perikanan

Menurut catatan KNTI Indramayu, sedikitnya 20 ribu hektar  luas lahan tanam ikan dan udang di Indramayu. 

“Luas lahan tambak di Kabupaten Indramayu sekitar 20 ribu Hektar, jika setengahnya saja yang terendam banjir rob maka ada sekitar 10 Ribu Hektar  lahan tambak yang terdampak banjir, sementara untuk satu hektar tambak biasa diisi Lima Ribu ekor bibit bandeng dan Tiga Puluh Ribu bibit udang vanamei tradisional,” ungkap Carikam. 

Harga bibit ikan dan bibit udang

Carikam menambahkan, modal produksi untuk pembelian bibit bandeng per ekor Rp. 400 dan bibit udang vanamei Rp. 40 per ekor. 

Harga Pakan Ikan dan udang

Sementara biaya untuk pembelian pakan bandeng Rp. 9.000 per Kg dengan total kebutuhan pakan selama masa tanam mencapai 2,5 Ton  untuk tanaman bandeng sebanyak 5 Ribu ekor per hektar.

Pakan udang vanamei tradisional Rp. 13.000 per KG dengan total kebutuhan pakan selama masa tanam mencapai 2 Kwintal untuk tanaman sebanyak 30 ribu ekor per hektar.

“Data yang kami himpun dari laporan nelayan budidaya atau petambak dari berbagai desa dan kecamatan di seluruh Kabupaten Indramayu saat dikalkulasikan, ternyata kerugain petambak mencapai angka diatas Tiga Puluh Milyar Rupiah.

Sebuah kerugian yang sangat besar dan hal itu baru kerugian biaya produksi saja, belum lagi jika dihitung kerugian akibat hilangnya keuntungan dengan ukuran harga jual ikan dan udang,” kata Carikam. 

BACA JUGA:  

Pemerintah Didorong Berikan Asuransi Bagi Nelayan dan Pembudidaya Terdampak banjir Rob

Ketidakpedulian Dinas Perikanan dan Kelautan Indramayu dan Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia

Dengan terjadinya musibah banjir rob yang menghancurkan sentra produksi pertambakan di Indramayu, Carikam menyoroti bahwa hal itu menunjukkan kelemahan Dinas Prikanan dan Kelautan Indramayu termasuk di dalamnya Pemerintah Kabupaten Indramayu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Pusat atau Kementrian Kelautan dan Perikanan RI.

“Sekarang coba saya tanya berapa banyak program dari Dinas Kelautan Perikanan Indramayu untuk penyiapan infrastruktur pertambakan, pengurasan saluran misalnya atau pemeliharaan sungai dan muara.

 "Kemudian berapa banyak nominal anggarannya, saya katakan sangat kecil atau kalau boleh saya tegaskan hampir tidak ada untuk sektor pertambakan ini" ujar Carikam.

"Maka pantaslah ketika terjadi rob besar, lahan pertambakanpun langsung terendam banjir, sehingga ke depan, pemerintah harus benar-benar memperhatikan soal infrastruktur pertambakan, karena nyatanya sektor ini menjadi penyumbang terbesar devisa negara, bahkan Indramayu adalah penyuplai ikan terbesar di Jawa Barat,” tegas Carikam. 

Mohon Bantuan Bibit dan Pakan untuk Petambak di Indramayu dari Pemerintah

Terkait kerugian yang dialami para petambak di Indramayu, Ketua DPD KNTI ini berharap agar pemerintah menggelontorkan bantuan bibit dan pakan untuk petambak yang terkena bencana banjir rob tersebut. “Bantuan bibit dan pakan untuk petambak sangat diharapkan, karena pasca bencana ini kita akan kembali memulai budidaya yang tentunya membutuhkan modal untuk penyiapan lahan, pembelian bibit dan pembelian pakan,” pungkas Carikam. 

 

TAG#KNTI, #INDRAMAYU

190215622

KOMENTAR