Saham Perbankan Anjlok Gegara Moody,s Sebut Bank di Indonesia Rentan Terhadap Risiko Gagal Bayar

Jakarta, Inako
Lembaga pemeringkat utang global, Moody's, dalam riset terbarunya mengungkapkan bahwa perbankan di kawasan Asia Pasifik mengalami risiko seiring melemahnya kemampuan pembayaran utang perusahaan.
Penurunan pembayaran utang perusahaan turun karena pertumbuhan ekonomi yang lambat, meningkatnya tensi perang dagang dan geopolitik.
"Tingkat gagal bayar (default) perusahaan di Asia Pasifik sejauh ini rendah, dibantu oleh suku bunga yang rendah dan kondisi pendanaan yang menguntungkan. Namun, meningkatnya ketegangan perdagangan dan geopolitik membebani ekonomi global dan rantai pasokan, di tengah pertumbuhan ekonomi yang sudah melambat," ujar Rebaca Tan, Asisten Wakil Presiden Moody's.
Lebih lanjut, Moody's juga menegaskan bahwa Indonesia dan India sangat rentan atas potensi penurunan kemampuan bayar utang perusahaan.
"Stress test Moody's - yang mengasumsikan penurunan 25% dalam EBITDA - menunjukkan bank-bank di India dan Indonesia paling rentan terhadap penurunan kapasitas pembayaran utang perusahaan, diikuti oleh bank asal Singapura, Malaysia, dan China," tambah Tan.
Informasi (BEI) ini mengakibatkan harga saham perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia langsung anjlok. Saham perbankan yang mengalami koreksi paling dalam adalah saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mencatatkan koreksi paling dalam.
Pada pukul 13:50 WIB tercatat harga saham BBNI anjlok 2,36%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI turun 1,44%, PT Bank CIMB Niaga Tbk/BNGA melemah 0,99%, PT Bank Pan Indonesia Tbk/PNBN terkoreksi 0,77%.
Sementara itu harga saham PT Bank Mandiri Tbk/BMRI dan PT Bank Central Asia Tbk/BBCA masing-masing melemah 0,36% dan 0,25%.
TAG#Bank, #Saham, #Gagal Bayar, #Saham Perbankan
198745684
KOMENTAR