Serangan Jantung Cenderung Menimpah Anak Muda, Ini Faktor yang Harus Diperhatikan

Binsar

Saturday, 03-09-2022 | 09:43 am

MDN

Jakarta, Inakoran

Dewasa ini, serangan jantung cenderung menimpah anak muda. Data global menunjukkan, jutaan orang meninggal setiap tahun dan yang mengagetkan, korban anak muda cenderung naik.

Sebuah studi yang digelar oleh American Heart Association menunjukkan, sebagian besar kejadian Penyakit KardioVaskular klinis (khususnya Penyakit Arteri Koroner dan Stroke) terjadi pada usia menengah dan lebih tua. Namun, belakanga, korban di kelompok anak muda juga naik signifikan.

Dr Jennifer Chao menjelaskan, penurunan penyakit jantung di Amerika merupakan akibat penurunan kebiasaan merokok dan pengobatan untuk kolesterol tinggi. Akan tapi, kematian akibat penyakit kardiovaskular, kini trennya justru meningkat. Sebagian besar kasus itu disebabkan peningkatan diabetes dan obesitas.

Menurut Dr. Chao, ada enam faktor yang dinilai menjadi penyebab penyakit kardiovaskular yaitu:

Kolesterol Tinggi

Tubuh kita memang membutuhkan sejumlah kolesterol untuk menjalankan jantung. Namun, paparan kolesterol tinggi dalam jangka panjang dapat menyebabkan penyakit jantung dan penyumbatan pembuluh darah.

Dr Chao menyarankan kita untuk mengurangi lemak jenuh dan lemak trans dan menggantinya dengan minyak nabati cair (seperti minyak zaitun atau minyak canola).

Tekanan Darah Tinggi

 

 

Hipertensi adalah silent killer. Jantung kita memompa darah dengan kekuatan yang berfluktuasi sesuai dengan situasi. Misalnya, jika harimau mengejar Anda, Anda membutuhkan lebih banyak Oksigen untuk berlari, sehingga jantung Anda akan berdetak lebih cepat dan meningkatkan tekanan aliran - yang dirasakan oleh dinding arteri dan vena yang melebar. Salah satu cara sederhana untuk mencegah tekanan darah tinggi adalah dengan mengurangi asupan garam.

Diabetes dan Obesitas

Sementara diabetes tipe 1 sering bawaan, Diabetes Tipe 2 sebagian besar merupakan hasil dari pilihan gaya hidup yang salah. Diabetes menggandakan risiko penyakit jantung termasuk stroke dan menyebabkan komplikasi lain seperti gagal ginjal, kerusakan saraf, dan kebutaan.

Seiring waktu, glukosa darah tinggi akibat diabetes merusak pembuluh darah dan saraf di tubuh Anda. Dr Chao menyarankan bahwa kita harus menghilangkan gula ekstra dalam makanan kita. Gula sering disebut racun putih.

Mengkonsumsi gula tambahan berlebih, terutama dari minuman manis, meningkatkan risiko kenaikan berat badan dan dapat menyebabkan akumulasi lemak visceral.

Diet tinggi gula dapat menyebabkan obesitas, peradangan dan trigliserida tinggi, gula darah dan tingkat tekanan darah - semua faktor risiko penyakit jantung.

Diet Tidak Sehat

Diet Mediterania, yang terdiri dari ikan, biji-bijian, kacang-kacangan, dan sayuran telah terbukti mengurangi risiko kardiovaskular.

 

 

Makanan kita sehari-hari, biasanya tinggi gula, lemak hewani, lemak trans, dan garam. Jika kita ingin memesan makanan olahan, seperti pizza, kue kering, daging, disarankan untuk memilih makanan yang alami, seperti buah dan sayuran-sayuran.

Gaya Hidup dan Stres Dari Pekerjaan

Kita semua pasti pernah mengalami stres. Misalnya, stres di tempat kerja, stres saat menghadapi ujian, stres saat mengalami kesulitan hidup.

Ada jenis stres yang baik, karena bisa memotivasi seseorang untuk mencapai tujuan tertentu. Tetapi stres yang kronis, dapat menyebabkan tekanan darah tinggi. Hal itu bisa diperparah dengan gaya hidup buruk seperti makan berlebihan, merokok, dan penurunan aktivitas fisik.

 

Stres memang bisa membunuh kita secara perlahan jika kita tidak tahu cara mengatasinya. Karena itu, penting untuk memperhatikan tingkat stres Anda dan memasukkan teknik seperti sesi terapi, olahraga, atau meditasi ke dalam rutinitas harian Anda.

Kurang Berolahraga

Sebelum lockdown akibat COVID-19 dan model kerja dari rumah mulai berlaku, orang-orang menempuh perjalanan jauh untuk bekerja dan jauh lebih aktif. Akan tetapi, pengaturan jarak sosial dan isolasi selama pandemi COVID-19, menyebabkan orang lebih menetap di rumha. Para pakar kesehatan menegaskan, untuk tetap sehat, kita harus beraktivitas 150-180 menit per minggu.  Jadi, jika ingin agar jantung kita sehat, kita harus memperhatikan 6 faktor yang dijelaskan di atas.

 

 

KOMENTAR